Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
MENTERI Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti kemungkinan adanya embargo vaksin dari sejumlah negara. Pasalnya, saat ini sejumlah negara kembali mengalami lonjakan jumlah pasien covid-19. Untuk itu, Budi Gunadi ia berpesan agar penggunaan vaksin dapat disesuaikan dengan ketersediaa, sehingga tidak terjadi kekosongan.
"Ada catatan yang kami terima soal lonjakan kasus di beberapa negara seperti India, sehingga mulai terjadi embargo vaksin. Kemungkinan hal itu bisa menganggu kedatangan vaksin dalam beberapa bulan ke depan, terutama yang berasal dari negara yang mengembargo. Kita perlu hati-hati mengatur vaksin, sehingga tidak ada kekosongan," ujar Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/3).
Baca juga: Luhut Kaji Pembukaan Bali untuk Wisatawan Asing
Menurut mantan Wakil Menteri BUMN itu, vaksin AstraZeneca yang diproduksi di India untuk sementara menghentikan ekspor vaksin, akibat melonjaknya angka positif covid-19 di negara tersebut. Padahal India merupakan salah satu negara pengekspor vaksin.
Hingga kini mereka telah mengekspor lebih dari 60 juta dosis vaksin ke 76 negara di bawah kepemimpinan WHO (World Health Organization) atau Badan Kesehatan Dunia.
Bukan hanya itu, kata Budi, vaksin asal Inggris tersebut juga tengah menghadapi ancaman dari Uni Eropa, dengan sanksi penyetopan ekspor setelah adanya laporan orang terdampak dari vaksin tersebut. Padahal pemerintah Indonesia telah mendapatkan komitmen suplai 50 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang rencananya datang pada Mei mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Budi juga memaparkan bahwa angka vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 10 juta per Jumat (26/3). Sementara itu, kecepatan vaksinasi di Indonesia sudah sesuai dengan ketersediaan vaksin.
"Hari ini vaksinasi menembus 10 juta vaksinasi, dengan kecepatan harian sudah mendekati 500 ribu penyuntikan per hari. Pada Naret dan April, ketersediaan vaksin sebanyak 15 juta per bulan dan sudah sesuai dengan kecepatan penyutikannya," ujar Budi. (A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved