Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Dewas BPJS Ketenagakerjaan: Kami Punya Tugas Berat

Andhika Prasetyo
22/2/2021 13:47
Dewas BPJS Ketenagakerjaan: Kami Punya Tugas Berat
Suasana di Kantor BPJS Kesehatan Jakarta Pusat, Jakarta, beberapa waktu lalu.(MI/Pius Erlangga )

KETUA Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengakui bahwa pihaknya memiliki tugas berat dalam upaya membangun sistem kesehatan yang baik secara nasional. Tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang akan semakin kompleks.

"Ini bukan hanya terkait pandemi yang sekarang kita hadapi, tetapi juga penyakit yamg lainnya. Secara mendasar, sistem kesehatan kita memang masih memiliki banyak permasalahan," ujar Yurianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2).

Baca juga: BI Soroti Perbankan Ambil Untung dari Bunga Kredit Tinggi

Ia pun menekankan, di bawah jajaran dewan pengawas dan direksi yang baru, BPJS Kesehatan akan terus melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki sistem kesehatan nasional

"Kami akan melanjutkan apa yang telah dilaksanakan oleh pengurus sebelumnya. Kami akan bekerja lebih keras lagi. Oleh karena itu, kami mohon doa restu dari seluruh masyarakat dan kami terbuka untuk mendapatkan masukan, kritik dan saran agar pekerjaan kita ke depan menjadi lebih baik," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron menjabarkan secara rinci berbagai rencana yang sudah disiapkan institusi tersebut.

Yang pertama, BPJS Kesehatan akan memasifkan penggunaan teknologi demi mempercepat pelayanan para peserta penjaminan di seluruh fasilitas kesehatan.

"Kami melihat utilization rate naik secara tajam. Oleh karena itu kami ingin fokus pada kualitas layanan sehingga kualitas akan meningkat keseluruhan," jelas Ali.

BPJS Kesehatan juga akan memastikan keberlanjutan dari sistem jaminan dengan dana yang cukup. Ali mengatakan pihaknya akan meningkatkan kualitas sistem tata kelola keuangan sehingga menjadi lebih baik.

"Kemarin sudah disampaikan ada surpulus sekitar Rp18 triliun tapi, di saat yang sama, dari sisi laporan net asset, kita masih defisit sekitar Rp7 triliun. Oleh karena itu akan kita tingkatkan pengelolaan dengan lebih baik," tandasnya. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya