Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SEMUA pasti setuju tidak ada hal yang dapat terwujud dari kata abrakadabra. Tidak ada yang serta-merta ada. Semua berproses. Begitu pun seorang Srihadi Soedarsono yang muncul dengan karya-karya fenomenal.
Begitu yang diungkap dalam buku Srihadi Soedarsono; 70 Year Journey of Roso. Buku ini ditulis Farida Srihadi dan A Rikrik Kusmara. Seperti judulnya, lembar demi lembar buku itu berisi perjalanan Srihadi Soedarsono.
Buku setebal 320 halaman ini mengungkap dimensi lain dalam proses kekaryaan Srihadi Soedarsono yang lahir di Solo pada 4 Desember 1931. Buku itu diluncurkan tepat pada pameran tunggal Srihadi dalam tajuk Srihadi Soedarsono; 70 Tahun Kembara Roso. Pameran itu dihelat pada Februari 2016 di Galeri Nasional Indonesia Jakarta.
Sekarang Srihadi telah menginjak usia 84 tahun. Proses kekaryaan Srihadi pun telah berlangsung selama 70 tahun sejak ia melukis pada 1946 dalam usia 14 tahun.
Penulis buku ini mencoba membabakkan Srihadi melalui periode kekaryaan yang tentu juga disertai dengan pemodelan karya, baik berupa sketsa, drawing, maupun cat air. Dengan demikian, membaca buku ini berasa seperti membaca katalog dengan penjelasan dan penjabaran karya yang lebih panjang. Atau sebaliknya, membaca perjalanan Srihadi sekaligus melihat hasil karyanya.
Dalam buku ini juga dapat dibaca tentang perjalanan artistik dan spiritual Srihadi. Pada nyatanya, setelah menempuh perjalanan artistik panjang, Srihadi secara bersamaan juga mendapatkan muatan spiritual dalam proses yang ia lalui, yaitu pencarian untuk harmoni yang meliputi dunia fisik dan metafisik.
Srihadi yang juga akademisi dengan gelar profesor dikenal sebagai pelukis terkemuka di Indonesia. Koleksi pribadi Srihadi untuk karya-karyanya di kertas, termasuk sketsa, gambar, dan cat air, merupakan rekam jejak perkembangan artistiknya. Melalui karya-karya ini, kita diajak mengikuti perjalanan Srihadi dalam mengasah roso.
Rentang Kembara Roso dalam bahasa Indonesia sebenarnya merujuk pada perjalanan spiritual yang dialami Srihadi. Pengalaman spiritual itu menjadi penting untuk memahami Srihadi. Dari situlah Srihadi memulai karyanya. Untuk Srihadi, roso ialah perangkat untuk memahami realitas melalui apresiasi dan perangkat untuk mengontrol kesadaran sendiri dari prosesnya, intuitif, serta logis dan sistematis.
Proses kekaryaan
Meski mendasarkan pada karya yang kebanyakan berbahan kertas, buku tetap bisa mewakilkan gambaran sistematis tentang proses kekaryaan Srihadi. Buku ini seolah ingin menyatakan karya Srihadi pada kertas ialah aset yang tak ternilai dan merupakan bagian penting dari rentang sejarah seni rupa Indonesia.
Yang menjadi menarik ialah, dalam buku ini, pembaca dapat membingkai wacana dan arsip karya Srihadi sekaligus dari empat bagian tulisan dalam buku. Dari latar belakang keluarga Srihadi sampai proses kekaryaan pada era revolusi (1946) sampai saat ini.
Keempat bagian itu ialah Arsip Srihadi Soedarsono; Posisi Karya Drawing dan Cat Air dalam Proses Artistik Srihadi Soedarsono,; Bakat, Lingkungan Sosial, dan Tumbuhnya Keyakinan Seni; dan Belajar ke Barat, Mengasah Kembara Roso.
Farida menulis setidaknya ada empat yang menjelaskan bagaimana sebuah perjalanan hidup dimaknai Srihadi. Pertama, rasa seni atau bakat seni dalam diri Srihadi tumbuh secara alamiah karena aktivitas sehari-hari keluarga yang berkecimpung dalam dunia seni batik.
Kedua, prinsip dan keyakinan tentang kemerdekaan yang dimanifestasikan dalam keterlibatannya langsung dalam perang kemerdekaan Indonesia.
Ketiga, melalui perjalanan, ia melihat kebudayaan dan peradaban dari suku atau bangsa apa dan di mana pun.
Semangat eksplorasi Srihadi yang membentuk pribadinya tidak hanya membuatnya memahami berbagai perbedaan kebudayaan, tetapi secara emosional dan spiritual menyerap energi setempat sebagai napas kehidupan. Keempat, bentang alam ialah sumber inspirasi yang sangat tidak terbatas bagi Srihadi.
Melalui buku ini, pengalaman seorang Srihadi akan menjadi pelajaran penting bagi pembaca. Pembaca akan belajar bagaimana Srihadi menempatkan aspek roso dalam pencarian dunia virtual spiritual secara kosmis, mistis, religius, romantik, dan humanis sebagai pendekatan yang melatari esensi penjiwaan dalam berkarya. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved