Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Meski Ada Vaksin, Pelacakan Kasus Covid-19 Harus Terus Optimal

Hilda Julaika
15/1/2021 19:08
Meski Ada Vaksin, Pelacakan Kasus Covid-19 Harus Terus Optimal
Ilustrasi - Vaksinasi Covid-19(AFP/Natalia KOLESNIKOVA )

EPIDEMIOLOG dan Peneliti Pandemi Griffith University, Dicky Budiman mengatakan adanya vaksinasi bukan akhir dari solusi penanggulangan wabah covid-19. Pemerintah harus tetap mengutamakan pelacakan atau penelusuran (tracing) kasus covid-19 secara optimal.

Dicky menilai tanpa adanya penguatan 3T (testing, tracing, treatment) dari pemerintah serta penerapan 5M dari masyarakat berupa, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi aktivitas di luar rumah, dan menghindari kerumunan maka vaksin tidak akan berdampak pada keberhasilan vaksinasi.

Baca juga: Positif Covid-19 di Indonesia Hari ini Bertambah 12.818 Kasus 

"Selama program vaksinasi berjalan, bukan hanya protokol kesehatan saja yang wajib dilakukan. Namun yang lebih utama adalah melakukan tes telusur & Isolasi karantina yang optimal. Tanpa 3T & 5M yang kuat, maka kegagalan vaksinasi bukan hal yang aneh dalam situasi pandemi," cuit Dicky dalam akun twitternya @drdickybudiman, Jumat (15/1).

Lebih lanjut dijelaskan, adanya program vaksinasi tidak menggantikan peran penelusuran kasus dan isolasi karantina. Karena vaksin hanya salah satu strategi dalam pengendalian pandemi.

"Dalam situasi pandemi yang tidak terkendali ini, harus dipahami bahwa vaksinasi tidak menggantikan tes telusur & isolasi karantina. Vaksin bukan ujung tombak pengendalian pandemi. Vaksin salah satu bagian dari strategi pengendalian pandemi. Vaksin pada fase ini masih bersifat proteksi individual," paparnya.

Selain itu, ia mengingatkan publik terkait program vaksinasi ini.  "Prinsip vaksinasi itu tidak pernah berubah: sukarela dan gratis (dijamin ketersediaannya oleh pemerintah)," pungkasnya. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya