Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Gencarkan Kembali Informasi Penanganan Pandemi

Hilda Julaika
07/1/2021 02:15
Gencarkan Kembali Informasi Penanganan Pandemi
Pengendara melintas didepan Mural sosialisasi pencegahan penularan virus Covid-19 di Jakarta.(MI/MOHAMAD IRFAN)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta diminta kembali gencar melakukan sosialisasi penanganan covid-19 melalui publikasi informasi yang kuat dan sesuai kebutuhan masyarakat.

Pasalnya, meski pandemi covid-19 sudah melanda selama sekitar 10 bulan, masih banyak warga Jakarta yang kebingungan jika ada kerabatnya terpapar covid-19.

“Ketika orang sakit covid-19 apa yang harus dilakukan, itu mereka belum tahu dan kebingungan,” kata anggota DPRD DKI Nova Harivan Paloh, kemarin.

Ia mengaku sering mendapatkan pesan Whatsapp atau telepon dari masyarakat terkait kebingungan tersebut. Kebanyakan dari mereka, lanjut Nova, akan membawa kerabat mereka yang terpapar covid-19 langsung ke rumah sakit, lalu ditolak karena ruang perawatan di RS covid-19 sudah penuh.

“Akhirnya bingung di bawa ke sana ke mari dalam ambulans. Oksigen di ambulans juga berkurang karena sudah muter ke mana-mana. Kan kasihan seperti itu,” ungkapnya.

Padahal, lanjut anggota DPRD dari Fraksi NasDem itu, seharusnya jika ada kerabat yang positif covid-19, diinformasikan dulu ke puskesmas terdekat. Nanti tim kesehatan puskesmas akan mengecek terlebih dahulu dan memberikan rekomendasi. Pasalnya, jika dibawa ke rumah sakit akan sulit langsung tertangani lantaran kapasitasnya sudah penuh.

Secara terpisah, Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DI Yogyakarta, Biwara Yuswantana, meminta rumah sakit meningkatkan alokasi kamar untuk penanganan covid-19.

“Arahan dari Gubernur persentase tempat tidur untuk pasien covid-19, misalnya, dinaikkan dari yang saat ini hanya 10% menjadi 20%,” ujarnya.

Cara itu dilakukan, tambah Biwara, seiring tingginya angka covid- 19 di Yogyakarta.

Sementara itu, dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan terjadi lonjakan kasus positif covid-19. Pada kondisi tersebut, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dinilai akan menjadi solusi penanganannya.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, setuju jika saat ini PSBB diperketat kembali.

“Idealnya, PSBB itu dilaksanakan bersama-sama dengan daerah lain. Kalau hanya sendiri (satu daerah), saya kira akan kurang efektif. Misalnya, di Pulau Jawa atau di Jawa Barat, semua daerah harus menerapkan PSBB. Itu akan bisa lebih efektif,” jelasnya, saat dihubungi.

Yusman juga mendukung penerapan PSBB yang diinstruksikan pemerintah pusat, melalui Gugus Tugas Covid-19 di Jawa dan Bali pada 11-25 Januari mendatang. (Hld/AT/BB/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya