Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pendidikan Vokasi Jadi Prioritaskan Pembangunan SDM

Faustinus Nua
30/12/2020 23:18
Pendidikan Vokasi Jadi Prioritaskan Pembangunan SDM
Ilustrasi(MI/DUTA)

KEMENTERIAN Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus mendorong upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul. Pasalnya, untuk mencapai visi Indonesia Maju, SDM menjadi fokus kekuatan pembangunan di tengah ledakan bonus demografi Indonesia.

Deputi bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK Agus Sartono mengatakan bahwa salah prioritas pemerintah saat ini adalah pendidikan vokasi. Hal itu sejalan dengan upaya pembangunan SDM melalui persiapan angkatan kerja Indonesia.

Baca juga: Membangun Optimisme Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi

"Pendidikan vokasi bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja terampil dengan kompetensi/keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja terkini. Pendidikan vokasi sangat terkait dengan kegiatan praktek, minimal 70% dari pembelajaran," ungkapnya dalam diskusi Refleksi Pendidikan 2020: Membangun Optimisme Pendidikan Indonesia, Rabu (30/12).

Dijelaskannya, Kemenko PMK telah mendorong program revitalisasi vokasi sejak 2015 melalui RTM 2 Menko tentang Link and Match yang menghasilkan 33 butir rekomendasi. Termasuk di dalamnya jenjang pendidikan menengah kejuruan dan jenjang pendidikan tinggi vokasi. Kemudian diterbitkan INPRES Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

"INPRES tersebut telah ditindaklanjuti dimana sebanyak 2.612 SMK telah mengikuti program link and match dengan industri dan sebanyak 36 kompetensi keahlian bidang industri sudah diselaraskan," imbuhnya.

Dengan menjadikan pendidikan vokasi sebagai prioritas, maka arah pendidikan Indonesia lebih menjanjikan di masa depan. Bonus demografi yang menjadi keunggulan Indonesia bisa dimaksimalkan.

Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud Hasan Chabibie mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan terbaiknya bagi pendidikan di Indonesia. Secara khusus di tengah pandemi ini salah satu langkah konkret adalah memberikan bantuan kuota data internet.

"Pusdatin Kemendikbud yang diberikan amanah untuk menyalurkan bantuan kuota data internet, hingga saat ini alhamdulillah telah menyalurkan dan dirasakan manfaatnya oleh 35,5 juta siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Kami bersyukur program ini mendapatkan apresiasi banyak pihak," tuturnya.

Dijelaskannya, Arus Survei Indonesia pernah melakukan survei nasional terkait bantuan tersebut. Survei yangbdilaksanakan pada 7 hingga 11 Oktober 2020 di 34 provinsi di Indonesia mencatat 85,6% publik menilai bantuan kuota data internet ini meringankan beban ekonomi orangtua. Lantaran dinilai positif oleh publik, sebanyak 80,5% masyarakat ingin program bantuan kuota internet ini perlu dilanjutkan di tahun 2021.

Selain itu, ada juga pogram bantuan pemerintah bagi guru, dosen, pendidik PAUD, pendidik kesetaraan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga administrasi di semua sekolah dan perguruan tinggi negeri maupun swasta di lingkungan Kemendikbud.

"Pemerintah juga berupaya hadir agar api semangat para pendidik yang sudah berjuang luar biasa ini tetap terjaga dengan memberikan bantuan pemerintah sejumlah Rp1.800.000 yang diberikan satu kali kepada pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) berstatus bukan pegawai negeri sipil (non-PNS)," tambah Hasan.

Budy Sugandi selaku Founder dan CEO Klikcoaching menyampaikan pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan. Lantas, pemerintah perlu memberi perhatian yang lebih pada dunia pendidikan.

Baca juga: Patraland Urbano Apartemen Beri Bantuan Paket Sembako

"Heckman dalam artikelnya, Science tahun 2006, menyebutkan bahwa setiap investasi US$1 pendidikan anak akan memperoleh pengembalian atau return on invesment sebesar US$8 saat mereka dewasa," jelas mahasiswa PhD jurusan Education Leadership and Management, Southwest University, China itu.

Dia menambahkan, meski di tengah pandemi perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan perlu ditingkatkan terus. Apalagi saat ini pandemi telah menimbulkan masalah-malasah baru pada sektor pendidikan. "Artinya begitu pentingnya pendidikan anak, namun tanpa mengesampingkan kesehatan," tandasnya. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya