Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Inklusivitas Warnai Menteri Baru

Atalya Puspa
24/12/2020 01:00
Inklusivitas Warnai Menteri Baru
Menteri Sosial Tri Rismaharini(ANTARA)

TUGAS yang diemban menteri baru di bawah Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, tidaklah ringan. Kecepatan, ketepatan, dan harmonisasi kebijakan taktis dan strategis harus bisa diambil pada masa pandemi covid-19.

Para menteri yang kemarin dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, itu menyatakan optimismenya dalam mengemban tugas dan amanah untuk bangsa dan negera.

Menkes Budi yang menggantikan Terawan Agus Putranto mengatakan tugas pertama Menkes, seperti yang diamanatkan Presiden, yakni
mengendalikan pandemi covid-19. Dalam pidato singkatnya, dia menegaskan pengendalian pandemi harus dilakukan secara inklusif bersama seluruh masyarakat Indonesia agar setiap warga negara dapat kembali memulai hidup normal.

“Tidak cukup pemerintah membuat program sendiri, tapi harus suatu gerakan bersama masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Pria kelahiran Bogor, 6 Mei 1964, ini ikut berperan di masa awal pandemi dalam membuka jaringan internasional dan menggerakkan sumber daya dalam negeri untuk pengadaan 20 alat PCR test dengan kapasitas lebih dari 10 ribu tes/hari. Membuat sistem pelaksanaan dan  distribusi vaksin. Budi juga aktif memonitor dan mengelola 70 rumah sakit BUMN dengan menaikkan kapasitas tempat tidur.

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan akan menggandeng perguruan tinggi untuk mengevaluasi dan memperbaiki atau memutakhirkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

“Sekali lagi harus ada evaluatornya supaya kami tidak salah untuk melaksanakan program berikutnya,” kata Risma di Jakarta, kemarin.

Secara spesifik, mantan Wali Kota Surabaya dua periode tersebut mengaku memang belum mengetahui persoalan paling krusial terkait  dengan pemutakhiran DTKS.

Namun, kata perempuan kelahiran Kediri, 20 November 1961 ini, yang pasti pembaruan DTKS harus dikerjakan dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga memiliki keakuratan yang lebih valid.

Risma pun berjanji akan kebut realisasi bansos mulai pekan pertama Januari 2021. “Kementerian Sosial ini diminta Bapak Presiden ialah sangat urgen bagaimana realisasi bantuan untuk triwulan IV dan nanti awal 2021 Januari itu minggu pertama harus bisa keluar,” kata Risma.

Tidak terkecuali Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut menegaskan komitmennya untuk menjadi menteri semua agama. Menurut pria kelahiran Rembang, 4 Januari 1975, ini tidak boleh ada perbedaan perlakuan dan diskriminasi bagi semua agama di Indonesia.

Melalui Kemenag, dia ingin menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Caranya dengan menumbuhkan sikap saling menghormati antarpemeluk, antarmereka yang berbeda keyakinan.

“Mereka yang bukan saudaramu dalam iman ialah saudaramu dalam kemanusiaan,” tuturnya mengutip ungkapan sahabat Nabi Muhammad
SAW, Sayyidina Ali. (Bay/H-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya