Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan penerima penghargaan Kalpataru 2020. Dari 4 kategori, terdapat 10 nama individu atau kelompom masyarakat yang dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam upaya perlundingan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
"Penghargaan ini kita berikan kepada para pahlawan lingkungan yang benar-benar telah melakukan hal yang luar biasa dan nyata guna mempetahankan meningkatkan dan memulihkan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan serta kualitas sosial masyarakat di selitarnya," ungkap Menteri LHK Siti Nurbaya, Senin (21/12).
Dia mengatakan meski di tengah situasi sulit karena pandemi Covid-19, para pejuang lingkungan tetap memberikan kontribusi bagi lingkungan hidup. Justru pandemi telah memeberikan pembelajaran berarti tentang keseimbangan manusia dan alam yang perlu dikedepankan.
Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono menerangakan bahwa pengahargaan Kalpataru diberikan setiap tahun sejak 1980. Penyerahan Kalpataru 2020 ini bertepatan dengan 40 tahun anugerah lingkungan hidup tersebut.
Dia mengungkapkan ada 175 usulan calon penerima dari 29 provinsi. Selanjutnya dinilai oleh dewan pertimbamhan Kalpataru yang kemudian dilakukan verifikasi dan validasi secara virtual.
"Dan telah ditetapkan 10 penerima penghargaan Kalpataru yang teridiri dari 2 penerima kategori perintis lingkungan, 2 penerima kategori pengabdi lingkungan , 3 penerima kategori penyelamat lingkungan dan 3 penerima kategori pembina lingkungan," teranganya.
Baca juga : Disrupi jadi Tantangan Mewariskan Nilai pada Remaja
Berikut daftar penerima penghargaan Kalpataru 2020.
1. Kategori Perintis Lingkungan
Zeth Wonggor asal Kabupaten Manokwari, Papua Barat
Sadikin asal Kabupaten Bengkalis, Riau
2. Kategori Pengabdi Lingkungan
Wasito asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
Saraba asal Kota Makasar, Sulawesi Selatan
3. Kategori Penyelamat Lingkungan
Masyarakat Hutan Adat (MHA) Punan Adiu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara
Komunitas Hatabosi Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
Bening Saguling Foundation Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
4. Kategori Pembina Lingkungan
Ida Ayu Rusmarini asal Kabupaten Gianyar, Bali
Zofrawandi asal Kabupaten Solok, Sumatera Barat
RB Sutarno asal Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta
Adapun penghargaan khusus diberikan kepada Kelompok Pelestarian Cendrawasih 'Botenang' Sawendui dari Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua dan Yal Tudia asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. (OL-2)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Tema yang diangkat yaitu “Dengan Pertikawan Nasional II Tahun 2024 Kita Tingkatkan Peran Serta Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru dalam Mensukseskan FOLU Net Sink 2030 Menuju Indonesia Hijau”.
Berkat tangan dinginnya, setidaknya 97 anak dari Yayasan Kumala kini sukses memberikan training bagi 13 ribu orang dari instansi pemerintah, komunitas, dan perusahaan swasta.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali memberikan Anugerah Kalpataru kepada para pejuang dan pahlawan lingkungan dari berbagai wilayah Indonesia.
Mamah Oday, merupakan penerima penghargaan Kalpataru 2018 ada kategori Perintis Lingkungan Pelestari Sumber Daya GenetikTanaman Obat.
Proyek yang selesai pada bulan Oktober 2023 ini merupakan dukungan terhadap upaya pelopor lingkungan setempat, Rudi Hartono,
Penghargaan itu merupakan buah dari edikasi Petronela dalam upaya melestarikan lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved