Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DIRJEN Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno memimpin langsung pelepasliaran harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) bernama Corina ke habitatnya di kawasan Restorasi Ekosistem Riau, Sabtu (19/12).
Ikut serta dalam pelepasliaran antara lain tim Balai Besar KSDA Riau, Tim PRHSD, serta tim APRIL/ RER – PT Gemilang Cipta Nusantara. Penentuan lokasi pelepasliaran dilakukan berdasarkan hasil kajian kesesuaian habitat oleh tim pakar yang dipimpin Prof. Satyawan Pudyatmoko dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Semoga Corina dapat bertahan di alam dan dapat berkembang biak, sehingga populasi harimau sumatra semakin meningkat. Kami juga berharap semakin banyak satwa yang terselamatkan dan tidak ada lagi satwa yang mati atau terluka akibat jerat,” ujar Wiratno.
Corina yang berjenis kelamin betina itu diselamatkan pada Maret lalu ditemukan dalam kondisi terjerat. Setelah berhasil diselamatkan, Corina dititipkan ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD) untuk dilakukan perawatan yang intensif, hingga akhirnya diputuskan untuk dapat dilakukan pelepasliaran kembali ke habitatnya.
Seusai pelepasliaran, Kepala Balai Besar KSDA Riau Suharyono menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan para pihak yang telah mendukung upaya penyelamatan Corina ini.
Sebelumnya, pada Kamis (17/12) sebanyak 11 orangutan korban penyelundupan satwa liar di Thailand dan Malaysia dipulangkan ke Indonesia.
Pemulangan 11 ekor orangutan tersebut dilakukan melalui koordinasi KLHK beserta Kemenlu yakni Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur dan Kedutaan Besar RI Bangkok.(Ata/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved