Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Akses Internet Merawat Toleransi

Mediaindonesia.com
21/12/2020 08:00
Akses Internet Merawat Toleransi
(MI/Sumaryanto Bronto)

Pemuka lintas agama berbincang seusai mengunjungi Masjid Agung Baiturrahman Ruteng, Manggarai, NTT. (24/10) Kegiatan tersebut sebagai upaya mempererat persatuan warga, meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama.


RUTENG merupakan kota sisi pegunungan yang memiliki curah hujan tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Suasana religius pun kental mewarnai.

Masyarakat kota nun jauh di tengah Pulau Flores ini hidup rukun berdampingan. Di kota yang mayoritas dihuni oleh umat kristiani ini memiliki seminari kisol yang legendaris.

Seminari ini telah mencetak tokoh-tokoh berpengaruh. Bahkan, hal tersebut dilakukan sejak belum ada koneksi jaringan internet serta teknologi yang canggih.

Seiring perkembangan zaman, koneksi internet perlahan masuk ke wilayah Ruteng. Akses ini amat membantu di segala sektor, baik pendidikan, kesehatan, serta sektor ekonomi.

Uskup Keuskupan Ruteng Siprianus Hormat mengatakan, saat ini arus informasi amat dibutuhkan baik di sektor pendidikan hingga ekonomi. Dengan arus informasi tersebutlah, informasi dari luar mudah diperoleh.

“Kita memang sedang terjerembab dalam pusaran arus informasi, namun jangan sampai arus informasitersebut membuat kita terjerembap
dalam hoaks,” ungkapnya dalam tayangan Bakti untuk Negeri di Metro TV, kemarin.

Ia mengatakan, dengan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh rumah ibadah, pihaknya bisa menangkal hoaks yang tersebar. Di antaranya,
pertama, dengan menggunakan mimbar untuk kegiatan, para pemuka agama mengimbau umat agar bijak menggunakan media sosial.

Kedua, dengan membuat surat gembala yang merupakan imbauan agar umat bijak memanfaatkan media sosial. Serta ketiga merangkul paraguru agar mengajarkan untuk kritis menangkal hoaks bagi kerukunan hidup.

“Peran kami adalah memberikan edukasi, dan itu tetap berjalan meski di tengah pandemi berkat akses internet. Terus berjalan tanpa jenuh apakah orang mendengarkan seruan atau tidak, kami yakin apabila benih di tanah yang subur maka akan tumbuh,” ungkap dia.

Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika bidang Komunikasi Publik, Phillip Gobang, mengatakan, membangun jaringan 4G di seluruh Indonesia masih akan menjadi fokus pemerintah pada 2021. Apalagi dari total 83.218 desa di seluruh Indonesia, masih ada 12.548 desa yang belum terjangkau internet 4G.

Dari 12.548 desa yang belum terjangkau 4G, sebanyak 9.113 desa di antaranya berada di wilayah 3T atau (tertinggal, terluar, dan terdepan). Sementara 3.435 desa lainnya berada di daerah non-3T.

“Kami harap pada 2023 mendatang internet sudah merata dan tidak ada lagi blank spot. Semoga melalui akses internet, pembelajaran di pelosok mana pun bisa dimanfaatkan,” tandas dia. (Gan/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya