Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INDONESIA berada di posisi keempat negara penghasil emisi gas rumah kaca terbanyak di dunia. Tak hanya itu, Indonesia juga menempati peringkat kedua penghasil sampah plastik terbesar secara global. Sektor industri turut menjadi kontributor dampak lingkungan yang buruk tersebut.
Karena itu, kewirausahaan berorientasi lingkungan (ecopreneurship) menjadi langkah krusial mengurangi pencemaran dan menjaga kelestarian alam Indonesia, serta sejalan mendukung Program Pertumbuhan Ekonomi Hijau yang disusun pemerintah.
Peka memahami situasi itu sekaligus melanjutkan konsistensinya menumbuhkan kewirausahaan muda di Indonesia, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggagas Youth Ecopreneurship Initiative (YEI) yang memberikan manfaat kepada 8.269 pelajar SMA/SMK di lima kota besar.
Program ini telah berhasil melahirkan 25 bisnis baru ramah lingkungan yang beromzet total lebih dari Rp 214 juta selama lima hingga tujuh bulan beroperasi.
Sebagai penutup rangkaian program YEI 2020, kegiatan Youth Ecopreneur Talk bertema “Green Business for Sustainable Environment and Economy” dilangsungkan, Rabu (16/12) secara daring.
Sesi gelar wicara ini bertujuan menguatkan edukasi ecopreneurship kepada generasi muda Indonesia dengan menghadirkan narasumber dari PJI dan Citi Indonesia, serta sosok ecopreneur muda sukses nan inspiratif yakni Iben Yuzenho (Pendiri Sebumi) dan Stevia Anlena Putri, President D’Eagle SC dari SMA Karangturi Semarang (pemenang Indonesia Student Company of the Year Competition 2020).
Perlu diketahui bahwa generasi muda Indonesia memiliki kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan. Studi Cambridge Global Perspective mendapati bahwa 21% pelajar Indonesia (usia 13-19 tahun) melihat polusi lingkungan, termasuk sampah plastik, merupakan permasalahan besar global.
Sementara itu, 93% pelajar Indonesia menyatakan akan mengambil aksi untuk menangani isu tersebut. Temuan World Economic Forum juga memperlihatkan perhatian positif lainnya dari generasi muda Indonesia; bahwa mereka memiliki aspirasi besar untuk berwirausaha (35,5% rasio tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN).
“Citi Indonesia menggagas Youth Ecopreneurship Initiative bersama PJI untuk menjembatani tingginya kepedulian generasi muda Indonesia terhadap lingkungan sekitar dengan kian meningkatnya minat mereka untuk berwirausaha,” ungkap Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari, pada keterangan pers, Kamis (17/12).
“ Pemberdayaan generasi muda memang telah menjadi fokus kegiatan sosial kemasyarakatan Citi Indonesia, terutama dalam ranah edukasi, literasi keuangan dan keterampilan dasar kewirausahaan,” jelasnya.
Selama enam tahun penyelenggaraan tanpa jeda sejak 2014, prakarsa kewirausahaan muda ini telah memberi manfaat kepada lebih dari 55.000 pelajar dari 169 SMA/SMK di enam kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Medan.
Sementara, pada gelaran tahun ini (berlangsung Oktober 2019-November 2020), Youth Ecopreneurship Initiative mengikutsertakan pelajar dari lima kota saja (kecuali Medan).
Selama program, para pelajar berkesempatan untuk memperoleh keterampilan dan pengalaman bisnis secara komprehensif dengan mengoperasikan usaha mikro yang berorientasi lingkungan.
“Mendesaknya kewirausahaan ramah lingkungan memotivasi Prestasi Junior Indonesia bersama Citi Indonesia untuk tak henti menumbuhkan kapasitas kalangan muda Tanah Air. Sebab, di tangan merekalah nasib Indonesia berada, termasuk masa depan alam Nusantara yang kaya,” jelas Co-Founder & Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner.
“Kami optimistis, Youth Ecopreneurship Initiative turut andil melahirkan para ecopreneur andal yang jeli menangkap peluang dan mampu mengelola usaha secara bertanggung jawab yang siap mengaplikasikan praktik bisnis berkelanjutan guna meningkatkan kebermanfaatan mereka bagi kelestarian alam Indonesia,” ujar Robert. (Nik/OL-09)
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Pekan Nasional Mengajar diselenggarakan di 58 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan sedikitnya 1.740 siswa untuk menumbuhkan semangat wirausaha
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui program PNM Mengajar. Sebanyak 58 Cabang PNM secara serentak terlibat dalam kegiatan ini.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
WAKIL Menteri Pertanian, Sudaryono menyebut Program YESS berhasil memberdayakan generasi muda untuk menjadi wirausaha di sektor pertanian.
PROGRAM Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan). Petani muda
Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.
Musda ke-V Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang Selatan resmi menetapkan Sopian Hadi Permana sebagai Ketua DPD KNPI Kota Tangsel
Pentingnya peran AMPI dalam menyiapkan generasi pemimpin masa depan.
12 peserta SSTC berkunjung ke Balai Dukungan dan Sumberdaya Pelatihan (BDSP) di Cianjur, Jawa Barat yang menjadi pusat pelatihan pemuda desa di sektor pertanian.
Pemuda asal Indonesia mencatatkan prestasi di tingkat ASEAN.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved