Semangat Wujudkan Merdeka Belajar

GURU dan tenaga pendidik sangat berperan dalam menentukan nasib suatu negara. Kemampuan mendidik mereka diyakini akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang menentukan nasib satu negara. Terkait hal itu, Media Indonesia menampilkan jawaban tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim.

Berikut petikannya.

Terkait peringatan Hari Guru Nasional, menurut Bapak, apa yang menjadi tantangan yang dihadapi para guru untuk menghasilkan generasi muda berkarakter Pancasila dan mampu bersaing di pasar global?

Tren dunia kerja yang dinamis sangat mempengaruhi bagaimana kita mempersiapkan anak-anak kita meraih masa depannya. Belum lagi, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat memungkinkan terjadinya pertukaran informasi tanpa batasan ruang dan waktu. Hal itu dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap karakter anak bangsa.

Untuk itu guru dituntut dapat menanamkan keterampilan literasi sedini mungkin kepada siswanya karena literasi menjadi modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya, serta bekal untuk nantinya bersaing di pasar global. Tak kalah pentingnya juga untuk ditanamkan para guru adalah kemampuan numerasi dan karakter yang kuat.

Kita banyak belajar dan mengacu pada kiprah dan rekam jejak Tamansiswa yang didirikan Ki Hadjar Dewantara, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama dalam mencerdaskan bangsa ini.

Agar mampu bersaing di pasar global, bukan berarti generasi muda kita harus serta merta mengikuti arus perkembangan zaman. Namun, jati diri sebagai bangsa Indonesia harus selalu mengakar kuat. Tetap terbuka dan adaptif terhadap perubahan zaman yang kian pesat, tapi jangan sampai lupa sejarah bangsa, tradisi, dan budaya.

Program apa saja yang diberikan Kemendikbud untuk memperkuat para guru agar mampu mendidik siswa berkarakter Pancasila?

Ada banyak program Kemendikbud untuk guru dan tenaga kependidikan yang berlandaskan semangat Merdeka Belajar. Tujuan Merdeka Belajar adalah pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Setiap inisiatif Merdeka Belajar yang kami jalankan, selalu berupaya mewujudkan pelajar-pelajar Pancasila. Salah satunya. Program Guru Penggerak. Program ini adalah pelatihan bagi guru agar dapat menjadi penggerak di sekolah dan komunitasnya dan mewujudkan Pelajar Pancasila.

Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profi l Pelajar Pancasila.

Apa yang menjadi latar belakang sehingga pada masa ini pendidikan karakter Pancasila menjadi penting?

SDM unggul yang dibutuhkan di masa depan tidak bisa diciptakan oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang dibentuk berdasarkan tren sosioekonomi masa lalu.

Merdeka Belajar mengarahkan kita semua untuk menjadi manusia Indonesia yang melihat jauh kedepan dan bertransformasi tanpa melupakan jati dirinya. Setiap inisiatif Merdeka Belajar berupaya mewujudkan Pelajar Pancasila dengan karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.

Apa pun kompleksitas masa depan, kalau SDM kita memiliki enam karakter tersebut, maka kompleksitas tidak menjadi masalah.

Pada masa pandemi ini, para guru menghadapi sejumlah kendala karena harus dalam waktu cepat mengubah metode belajar dari tatap muka menjadi jarak jauh menggunakan teknologi. Apa yang dilakukan Kemendikbud membuat para guru dalam waktu singkat dapat beradaptasi?

Ada sejumlah upaya yang kami selenggarakan di masa pandemi ini untuk memudahkan para guru dalam beradaptasi. Misalnya bantuan kuota data internet, di mana para guru terbantu dalam mengakses metodemetode pembelajaran yang tersedia di internet.

Selain itu, Kemendikbud juga memberikan Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi covid-19. Yaitu program pembelajaran yang dirancang untuk membantu sebanyak mungkin guru dan tenaga kependidikan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh yang sesuai dengan kondisi khusus, seperti masa pandemi covid-19, dengan tetap memberikan pembekalan dasar yang bermakna bagi siswa untuk melakukan merdeka belajar.

Apa makna yang dapat diambil dari perayaan Hari Guru Nasional kali ini?

Saya sangat percaya bahwa selalu ada hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Banyak pemangku kepentingan di bidang pendidikan bahu membahu, bergotong royong mengatasi kompleksitas situasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Para orang tua begitu aktif terlibat mendampingi anaknya saat belajar dari rumah. Ayah dan ibu bahu membahu memberikan motivasi, menemani belajar, bahkan turut pula menjadi guru bagi anak-anaknya.

Jutaan guru Indonesia turut serta dalam ribuan webinar dan pelatihan daring. Guru-guru Indonesia giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembelajaran di masa pandemi.

Sikap-sikap positif ini, semangat pantang menyerah dan gotong royong adalah sebuah keteladanan untuk anak-anak kita, murid-murid kita, para penerus bangsa. Dengan energi positif ini secara perlahan juga akan membangun karakter siswa.

Inovasi menjadi kata-kata yang selalu ditekankan Presiden Jokowi dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk di dunia pendidikan. Bagaimana Anda merealisasikan hal tersebut?

Di antara inovasi yang telah membantu para guru dalam pekerjaan sehari-hari adalah Program Guru Berbagi.

Guru Berbagi adalah platform bagi para pengajar untuk sharing materi pembelajaran. Program ini merupakan gerakan gotong royong untuk membantu guru melaksanakan pembelajaran daring dan jarak jauh dengan cara berbagi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), berbagi bacaan, dan berbagi aksi, serta tips belajar.

Inovasi seperti apa yang Anda harapkan dari para pendidik sehingga bisa menanamkan nilai-nilai karakter Pancasila?

Keleluasaan yang terarah seperti yang dihadirkan sejumlah inisiatif Merdeka Belajar, memungkinkan semua guru untuk mengajar sesuai kebutuhan dan kemampuan murid. Para gurulah yang paling memahami murid-muridnya. Saya sangat percaya, jika kita memberikan kemerdekaan bagi guru untuk menuntukan apa yang terbaik bagi murid-muridnya, pasti pendidikan kita akan lebih baik.

Kemerdekaan berpikir bagi muridmurid yang difasilitasi oleh guru juga tidak kalah pentingnya. Sehingga murid dapat memahami dan mengembangkan potensi diri, terutama di masa pandemi ini.

Salah satu pembelajaran dari pandemi yang dapat kita petik adalah: teknologi tidak dapat menggantikan peran guru. Peran teknologi, peran internet, adalah untuk mendukung pembelajaran oleh guru. Bukan untuk menggantikan peran guru.

Guru yang paling paham kebutuhan murid-muridnya, sehingga melalui kepemimpinan dan keteladanannya dapat menghasilkan kualitas belajar siswa yang terbaik dan berkarakter. Untuk itu, guru harus terus berinovasi dan meningkatkan metode pengajaran setiap saat.

Kemendikbud baru meluncurkan dua kebijakan yang disambut positif oleh masyarakat, terutama para guru honorer. Apa saja dua kebijakan tersebut?

Sejak awal masa jabatan saya, saya selalu menyampaikan bahwa kami adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk semua sekolah dan semua guru. Bukan hanya sekolah dan guru negeri.

Dari awal kami sudah konsisten. Misalnya saat merelaksasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) agar bisa digunakan untuk membantu membayar upah guru honorer. Kami juga meregulasi BOS Afi rmasi dan BOS Kinerja yang tadinya hanya untuk sekolah negeri, menjadi juga untuk sekolah swasta. Hal tersebut merupakan wujud keberpihakan pemerintah kepada seluruh pendidik, tenaga kependidikan, dan satuan pendidikan tanpa ada sekat negeri atau swasta.

Selain itu ada, Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan non-PNS binaan Kemendikbud. BSU Kemendikbud ini merupakan wujud hadirnya negara untuk meringankan beban ekonomi pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS, baik di sekolah swasta maupun negeri yang terdampak pandemi covid-19, termasuk guru honorer.

Kemudian, di awal pekan ini kami telah mengumumkan program Rencana Seleksi Guru untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Di sini, negara hadir untuk menyediakan kesempatan yang adil bagi guru-guru honorer yang kompeten, agar mereka mendapatkan pendapatan yang layak.

Apa harapan Anda kepada para guru se-Indonesia pada Hari Guru Nasional tahun ini?

Apresiasi saya yang setinggi-tingginya kepada semua guru, tenaga kependidikan, pemerintah daerah, para pemangku kepentingan pendidikan yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang sangat luar biasa. Dengan semangat juang yang tinggi dan kesabaran Bapak dan Ibu Guru semua, pembelajaran tetap terus berjalan meski dengan segala keterbatasan.

Saya berharap seluruh insan pendidikan menjadikan situasi pandemi ini sebagai laboratorium bersama untuk menempa mental pantang menyerah dan mengembangkan budaya inovasi.

Saya juga mengajak semua pihak melanjutkan kolaborasi yang telah terbentuk. Pandemi telah memberikan kita momentum dan pelajaran berharga untuk mengakselerasi penataan ulang sistem pendidikan untuk melakukan lompatan kemajuan dalam menghasilkan SDM-SDM unggul untuk Indonesia Maju. (S1-25)