Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
DALAM upaya menangani penyebaran covid-19, pemerintah Federasi Rusia menegaskan kesiapan mereka menjalin kerja sama penyediaan vaksin dengan Indonesia.
Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan dalam gelaran taklimat media di Jakarta, kemarin, ada tiga bakal vaksin yang dikembangkan di negaranya saat ini. Salah satunya vaksin Sputnik V yang tengah berada di tahap ketiga uji klinis.
Pemerintah Rusia berencana melakukan vaksinasi besar-besaran terhadap populasi setempat pada akhir tahun ini dan berharap agar vaksin Sputnik V juga dapat digunakan untuk melawan covid-19 di semua negara mitra.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa Rusia siap untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam area produksi dan distribusi vaksin,” kata Dubes Vorobieva.
Dia juga menyebut pemerintahnya mendukung sikap Indonesia yang meyakini semua negara, baik kecil maupun besar, perlu mendapatkan akses yang setara terhadap vaksin covid-19. “Kami juga siap bekerja sama dengan Indonesia dalam aspek ini. Semua proposal telah kami berikan kepada otoritas di Indonesia dan sejumlah perusahaan juga telah menunjukkan ketertarikan. Konsultasi dan diskusi tengah berjalaan saat ini,” paparnya.
Dubes Vorobieva tidak menyebutkan detail perusahaan Tanah Air yang berpotensi menjalin kerja sama dengan pihaknya. Namun, dia mengatakan Rusia masih menunggu respons resmi pemerintah Indonesia melalui kementerian terkait.
Sebagai informasi, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara terkait dengan pengembangan dan distribusi vaksin covid-19, yakni dari Tiongkok, Korea Selatan, Inggris, dan Uni Emirat Arab.
Sementara itu, Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali menegaskan seruan pendistribusian merata vaksin oleh badan PBB tersebut. Tedros mengemukakan hal ini terkait dengan data awal sementara uji klinis berskala besar dengan Pfizer mengklaim vaksin buatan mereka lebih dari 90% aman.
Akan tetapi, keharusan menyimpan vaksin di tempat sangat dingin mempersulit program vaksinasi, terutama di kawasan Asia atau Afrika yang memiliki cuaca panas, jarak sangat jauh, dan infrastruktur yang tidak memadai. (Nur/Ant/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved