Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKRETARIS Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten Amas Tadjudin mengajak kaum muda untuk menjadi pahlawan-pahlawan Indonesia di masa depan dengan meneladani para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan negara ini.
"Hari ini kita hanya tinggal mengisi kemerdekaan itu, maka mari jadikan Indonesia sebagai negara besar yang berdasarkan pada NKRI dan UUD 1945. Hari pahlawan adalah contoh sekaligus momentum bagi kita semua untuk meneladani perilaku mereka dan menjadi pahlawan Indonesia ke depan,” ujar Amas Tadjudin, dalam keterangannya, Senin (9/11).
Hal ini disampaikannya menyambut Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November.
Lebih lanjut, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten ini juga menuturkan bahwa para anak muda perlu untuk mempelajari perjuangan para pahlawan terdahulu dan tiru sikap-sikap kabangsaan mereka. Jangan sampai anak muda malah terprovokasi oleh propaganda-propaganda yang anti-Indonesia ini.
"Karena sejati-nya semangat membangun bangsa dengan persatuan itulah yang harus kita tiru dari para pahlawan dan kita wujudkan bersama," ucap Amas.
Selain itu menurutnya, pemerintah selayaknya memberikan bantuan dan bimbingan kepada generasi penerus bangsa seperti, misalnya, Duta Damai Dunia Maya yang dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang beranggotakan para anak muda.
Karena keberadaan Duta Damai ini merupakan bukti peran serta anak muda dalam meneladani para pahlawan khususnya dalam semangat persatuan dan perdamaian.
Baca juga: BPOM Siap Jaga, Kawal Keamanan, Khasiat, dan Mutu Vaksin Covid-19
"Jangan sampai para generasi muda ini melenceng dari tujuan bangsa ini. Rangkul anak-anak muda ini karena merekalah yang nantinya akan menjadi penerus dan pemimpin bangsa ini ke depan," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa para tokoh masyarakat, alim ulama serta akademisi semua harus bersama-sama tetap bersatu dalam ideologi negara Pancasila dan UUD 1945 serta NKRI. Jangan sampai ada satu pihak yang mengingkari konsensus yang telah ditetapkan dan disetujui ini.
"Mari kita semua menghormati apa yang telah disepakati oleh para pendahulu kita. Kita yang mewarisi semangat mereka ini memiliki kewajiban untuk terus menjaga hal tersebut dan meneruskannya kepada generasi-generasi sesudah kita nanti," katanya.
Menurutnya, mewarisi semangat para pahlawan sama halnya dengan mewarisi kearifan dan budaya yang ada di masing-masing daerah. Itu perlu dijaga dan diwariskan hingga generasi-generasi berikutnya agar bangsa ini tidak sampai lupa akan jadi diri bangsa. Karena semua darah di Indonesia ini memiliki tradisi dan kearifan lokal masing-masing. (OL-15)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved