Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LULUSAN pendidikan vokasi secara umum masih banyak mendapat komplain dari perusahaan (penyedia kerja) karena dinilai kurang tahan menghadapi tekanan dalam dunia kerja. Mereka juga dinilai minim memiliki kemampuan soft skill, kurang dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik secara lisan ataupun tulisan, serta kurang dalam hal inisiatif.
Penilaian tersebut, dikatakan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto sebagai fakta nasional yang perlu mendapatkan perhatian serius. “Jadi, kalau tidak disuruh tidak jalan dan mudah bosan. Itulah komplain yang datang dari dunia industri," ujarnya dalam pernyataan tertulis, Kamis (29/10).
Untuk itu, menurut Wikan, lulusan vokasi agar dapat terjun ke dunia kerja, tidak hanya melengkapi diri dengan hard skill yang baik, tetapi juga soft skill yang mumpuni. Karenanya jika soft skill kuat, maka mereka akan belajar secara mandiri.
Selengkap apapun fasilitas yang dimiliki oleh instansi pendidikan vokasi, jika kurikulum tidak bisa menjamin penguatan soft skill maka akan percuma. Oleh karena itu, 80 persen tenaga pengajar pendidikan vokasi saat ini harus mengubah mindset.
Wikan menuturkan, soft skill merupakan kemampuan yang sangat penting, terutama di era pandemi covid-19 saat ini. Akibat pandemi covid-19, banyak perusahaan tidak bisa menyerap lulusan, maka kewirausahaan menjadi jawaban.
“Berbicara kewirausahaan maka sebetulnya berbicara soft skill yang paling relevan yaitu kemampuan berkomunikasi, presentasi, kemampuan menerima perbedaan, kemampuan dalam team work, kemampuan berbahasa asing dan lain-lain dan yang terpenting juga soal kejujuran dan integritas," terangnya.
Soal soft skill ini kini menjadi kebijakan utama pendidikan vokasi di Indonesia. Penekanan pada soft skill, disebutnya, akan menjadi warna Permendikbud Sekolah Vokasi mendatang terkait Merdeka Belajar. “Lulusan sekolah vokasi idealnya tidak hanya hard skill, tapi juga soft skill, bahkan penguasaan soft skill ini jauh lebih penting," tandasnya.(H-1)
PEMERINTAH melalui Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Konsorsium Riset Artificial Intelligence
Pendidik dan tenaga pendidik merupakan inspirator, motivator, katalisator, dan penjaga gawang yang bisa memberikan perubahan kepada para siswa.
Kemendikbud yang menggunakan dana rakyat sedang serius bekerja di bidang yang merupakan spesialisasinya.
Perhatian Kemendikbud terhadap pendidikan di daerah khusus bernilai strategis dalam memelihara dan meningkatkan rasa nasionalisme warga.
Dalam STEM, siswa juga dilatih untuk mengembangkan kompetensi sosial melalui kegiatan kolaborasi dalam kelompok.
Seorang individu tidak akan memikirkan tentang pengakuan dan penghargaan sebelum kebutuhan dasar akan makanan dan tempat tinggal mereka terpenuhi.
Berkembangnya globalisasi di era disrupsi memberikan perhatian penting dalam organisasi dan manajemen bisnis. Karenanya, salah satu aspek penting ialah kepemimpinan entrepreneurial.
Roti Panas by Aisyah yang kini jadi salah satu pilihan kedai roti keset yang disajikan langsung dari oven bagi warga Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
Cokelat yang diterima masyarakat umum itu yang rasanya manis hanya sekian persen cokelatnya, selebihnya perisa danĀ gula.
Program Indonesia Mencari Founders (IMF) tahun ini menyasar perempuan dan pasangan pelaku usaha untuk mendapatkan coaching pengembangan usaha.
Agar tidak mengalami kerugian dan kegagalan dalam mengelola keuangan bisnis, berikut tips dari fashionpreneur, Rizka Ade.
Di Tenjo, Kabupaten Bogor, yang letaknya berada di perbatasan antara Bogor dan Banten, terdapat dodol yang memiliki rasa istimewa, tidak kalah lezat dibandingkan dodol lainnya di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved