Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LUBANG hitam atau black hole merupakan fenomena yang menunjukkan ada bagian ruang dan waktu dengan daya tarik/gravitasi sangat kuat di alam semesta. Fenomena alam ini menjadi isu menarik yang banyak dibahas para ilmuwan.
Salah satunya diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Univesitas Padjadjaran Prof Dr rer nat Yudi Rosandi, MSi. Ia menyampaikan, lubang hitam merupakan tempat di galaksi dengan gravitasi yang sangat kuat. Kendati mampu menyerap materi dan cahaya di luar angkasa, lubang hitam ternyata berperan penting dalam proses penciptaan galaksi.
"Lubang hitam berada di inti suatu galaksi. Hal ini yang menyebabkan suatu galaksi di tata surya bisa terbentuk. Selain ada bahayanya, lubang hitam sangat penting terhadap keberadaan kita,” ungkap Prof Yudi saat menjadi pembicara dalam acara “Satu Jam Berbincang Ilmu: Misteri Lubang Hitam” yang digelar Dewan Profesor Unpad, Sabtu (17/10), dikutip dari laman Unpad.
Prof Yudi menjelaskan, gravitasi dari lubang hitam akan menarik lengan-lengan galaksi sehingga galaksi akan berjalan dengan semestinya. Gravitasi ini pula yang menahan bintang dan materi di tata surya berada pada posisi seharusnya.
Jika lubang hitam tidak ada, maka gravitasi juga tidak ada. Hal ini akan menyebabkan bintang hingga suatu galaksi pun tidak akan terbentuk.
“Kalau teori gravitasinya tidak ada, berarti kita tidak punya alasan juga bagaimana suatu bintang bisa terbentuk dan kita juga tidak akan tahu bagaimana bintang-bintang itu akan tetap berada di galaksi yang sama,” kata Prof Yudi.
Guru Besar bidang fisika komputasi ini mengungkapkan, ada tiga skenario terbentuknya lubang hitam. Pertama adalah terbentuk secara primordial. Artinya, lubang hitam sudah terbentuk sejak awal pembentukan galaksi.
Skenario kedua adalah karena runtuhan gravitasi ketika sebuah bintang kehabisan bahan bakarnya. Akibat kehabisan bahan bakar tersebut, bintang akan meledak dan membentuk lubang hitam.
Sementara skenario ketiga terjadi akibat adanya penggabungan atau aglomerasi. Baik penggabungan antar bintang neutron ataupun penggabungan antar lubang hitam yang memiliki ukuran kecil.
Sejarah
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Pada 1916, Albert Einstein melalui teori relativitas umumnya menggambarkan gravitasi sebagai penyimpangan ruang dan waktu yang dipicu kehadiran materi. Menurut teori Einstein, ketika peristiwa besar terjadi seperti penggabungan dua lubang hitam, atau bintang yang meledak, akan terdeteksi sebuah gelombang gravitasi. Ini sama seperti jika seseorang menjatuhkan batu ke dalam kolam.
Edo Berger, penulis studi dan astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, menyebutkan, gravitasi lubang hitam sangat kuat sehingga akan meregangkan dan mengubah objek apa pun yang mendekatinya.
Dalam satu waktu, lubang hitam di luar angkasa terlihat menghancurkan bintang dengan jarak jutaan tahun cahaya dari bumi. Spaghettification atau lubang hitam menciptakan ledakan cahaya yang terlihat 215 juta tahun cahaya dari bumi (satu tahun cahaya di luar angkasa jika dihitung sekira 6 triliun mil). Ledakan cahaya itu berhasil ditangkap oleh beberapa teleskop milik para astronom di seluruh dunia dan diteliti selama berbulan-bulan.
"Peristiwa ini terjadi akibat kehancuran bintang yang terlalu dekat dengan lubang hitam supermasif. Dalam kasus ini, bintang itu terkoyak dengan sekira setengah massanya atau bertambah ke dalam lubang hitam dengan massa 1 juta kali matahari, dan setengah lainnya terlontar keluar," ujarnya sebagaimana dikutip dari Fox News, Kamis (15/10). (H-2)
Strawberry Moon mungkin salah satu fenomena bulan yang paling populer, tapi tahukah kamu bahwa ada banyak fenomena bulan lainnya selain Strawberry Moon yang terjadi sepanjang tahun
Menurut BMKG, fenomena halo tidak berkaitan dengan pertanda bencana atau gejala cuaca ekstrem, melainkan peristiwa alamiah yang bisa terjadi kapan saja.
Revolusi Bumi pengaruhi musim, cuaca, dan panjang hari! Temukan dampak nyata pada aktivitas harianmu di sini.
Fenomena langka Gerhana Bulan Total diprediksi akan terjadi pada tanggal 14 Maret 2025, yang bertepatan dengan 14 Ramadan 1446 H.
Gempa bumi adalah fenomena alam yang sering kali datang tanpa peringatan, mengguncang permukaan bumi dan meninggalkan jejak kerusakan yang tak jarang memakan korban jiwa.
Gerhana matahari adalah salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan dan dinantikan banyak orang sebab disebut menciptakan pemandangan langit yang memukau.
Kemenkes memberikan sanksi kepada salah satu residen anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Universitas Padjadjaran (Unpad) yang diduga melakukan pemerkosaan.
Penggalangan dana abadi ini menjadi salah satu bukti nyata kepedulian dari para almuni khususnya dari Ikano untuk mahasiswa aktif yang mengalami permasalahan biaya pendidikan di kampus Unpad.
Film persembahan Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran ini mengungkap perjuangan seorang Prof Mochtar Kusumaatmadja dalam memperjuangkan kedaulatan maritim Indonesia
Prof Yanyan mengatakan penyelenggaraan kegiatan donor darah ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Unpad Berbagi dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-67 Unpad.
Aspikom Korwil Jabodetabek mengadakan kegiatan bedah buku karya Guru Besar Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D.
Masyarakat Indonesia Maju (MIM) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sangkar Makmur, melakukan panen raya bersama di Desa Jeruk Tipis, Serang, Banten.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved