Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Untar Tuan Rumah Konferensi Studi Chinese Indonesian

Puput Mutiara
20/3/2016 10:22
Untar Tuan Rumah Konferensi Studi Chinese Indonesian
(untar.ac.id)

UNIVERSITAS Tarumanagara (Untar) mengadakan The 3rdInternational Conference on Chinese Indonesian Studies (ICCIS) guna memfasilitasi akademisi dan masyarakat yang memiliki ketertarikan dalam kajian Indonesia Tionghoa.

Di dalam konferensi tersebut, peserta diajak bertukar pengetahuan lewat pemaparan hasil riset khususnya mengenai etnik Tionghoa. Terutama memberikan gambaran akan kontribusi orang Indonesia-Tionghoa di berbagai bidang.

Rektor Untar Roesdiman Soegiarso mengatakan, bahwa banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang telah berjasa untuk kemajuan Bangsa Indonesia. Meskipun hanya sebagian kecil dari perjalanan panjang sejarah bangsa.

"Namun sekecil apa pun kontribusi itu, dapat menjadi bagian dari mosaik bangsa yang indah," ujarnya melalui rilis yang diterima pada hari ini.

Melalui kegiatan bertema Contribution of Chinese Indonesian to Global Communities in the Past, Present, and Future itu berlangsung selama dua hari itu, ia pun mengajak seluruh pihak untuk merenungkan kontribusi bagi Indonesia di masa depan.

"Yang menjadi pertanyaan besar adalah apa yang akan kita tinggalkan untuk generasi penerus kita," tandasnya.

Di sisi lain, Sinta Nuriyah Wahid diketahui sebagai salah satu tokoh yang memperjuangkan hak-hak dan eksistensi keturunan Tionghoa agar memiliki kesempatan setara dalam membangun Indonesia di berbagai bidang.

Istri dari Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid itu mengingatkan, bahwa warga keturunan Tionghoa yang disebutnya Cina nusantara adalah bagian integral dari masyarakat Indonesia yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Indonesia.

"Masyarakat Cina Nusantara bersama warga negara lainnya lahir dari rahim ibu pertiwi. Sejarah menunjukkan bahwa masyarakat Cina Nusantara telah memberi kontribusi bagi Indonesia," ucapnya.

Meski telah mengalami era pasang surut perjalanannya, jelas Sinta, Cina Nusantara telah ikut serta dalam berbagai pergerakan kebangsaan yang didasari semangat nasionalisme.

"Masih saja ada yang apriori terhadap warga keturunan Tionghoa. Tetapi ini merupakan tantangan untuk melakukan penyadaran dan perbaikan," tandasnya. (X-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya