Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
JIKA memiliki riwayat kanker payudara di dalam keluarga, lakukanlah pemeriksaan gen BRCA (breast cancer gene/gen kanker payudara) 1 atau 2. Tes ini bisa mencegah sekaligus mendeteksi seseorang terkena kanker yang sama.
“Mutasi BRCA1 dan 2, gen yang cukup berperan dalam kanker payudara. Selain itu, ada gen-gen lain yang diteliti kemungkinan hubungannya. Sayangnya, yang bisa dideteksi BRCA 1 dan 2 ini hanya 5%-10%. Jadi, ada faktor lainnya,” kata dokter spesialis bedah onkologi RSCM, Sonar Soni Panigoro, dalam webinar Bulan Kesadaran Kanker Payudara 2020, Sabtu (10/10), dilansir dari Antara.
Faktor selain gen yang dimaksud Soni ialah faktor lingkungan yang berkontribusi hingga 95% pada kejadian kanker. Sebesar 30%-35% di antara kasus kanker disebabkan diet tak sehat. Jika ada sifat (mutasi) BRCA 1 atau 2, jelasnya, 85% kemungkinan terjadi kanker.
“Jadi, lakukan pemeriksaan skrining rutin dimulai dari usia 25 tahun,” serunya.
Saat ini pemeriksaan BRCA 1 dan 2 di Indonesia sudah ada, tetapi masih mahal dengan biaya sekitar Rp7 jutaan. Ini, kata dokter Soni, menjadi pemikiran pihaknya agar ke depan biaya pemeriksaannya bisa lebih murah.
Pada 2013 silam, cara ini ditempuh aktris Hollywood Angelina Jolie karena riwayat kanker di keluarga dari garis ibunya. Sang ibu meninggal dunia karena kanker ovarium di usia 56 tahun, sedangkan bibinya meninggal karena kanker payudara di usia 61 tahun.
Dari hasil tes, ia memiliki gen BRCA di tubuhnya. Setelah itu, bintang film Tomb Raider itu memutuskan menjalani masektomi ganda atau pengangkatan kedua payudara dan mengangkat ovarium, serta saluran tuba miliknya. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved