Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
AKTRIS kelahiran Jakarta, 16 Maret 1982, Dian Sastrowardoyo mengaku bangga pernah kuliah di jurusan filsafat.
Menurutnya, kuliah di jurusan tersebut banyak memberinya inspirasi, juga memperkenalkannya dengan ragam penalaran unik dari berbagai belahan dunia.
“Aku tidak menyesali pilihan saya di filsafat itu, aku bisa ngikutin, dan mendapatkan banyak inspirasi dari filsafat, serta bertemu dosen-dosen seperti Rocky Gerung, Gadis Arivia yang memperkenalkanku pada dunia nalar yang beraneka ragam,” ujar Dian saat diwawancarai Gita Wirjawan dalam podcast-nya yang bertajuk Endgame, Rabu (7/10) malam.
Aktris yang memulai karier dari film indie Bintang Jatuh besutan sutradara Rudi Soedjarwo (2000) ini mengaku pernah kuliah selama dua semester di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Namun, itu tidak dilanjutkan karena merasa kurang tertarik dengan apa yang dipelajari.
Pada tahun selanjutnya, Dian mengulang ujian masuk guna mengambil jurusan filsafat di kampus yang sama dan berhasil lulus pada 2007 lalu. “Aku masuk filsafat itu karena ingin jadi pembuat film. Tapi ya gimana aku bisa belajar ngebuat film kalau aku masuknya UI? Kan nggak ada jurusan film. Terus aku pikir, mungkin belajar fi lsafat itu akan memberiku dasar-dasar pemikiran yang kukuh, jadi apa pun yang akan aku lakukan setelah itu, mau jadi penulis, dosen, atau bahkan pembuat film suatu saat nanti pun, aku pasti bisa,” ungkap perempuan berusia 38
tahun itu.
Salah satu kenangan Dian saat menjalani kuliah di kelas filsafat ialah sedikitnya jumlah mahasiswa yang meminati. Di kelas Dian sendiri, jumlah mahasiswanya tidak lebih dari 20 orang.
“Jadi tidak ada yang bisa tertidur di kelas. Kalau ada yang ngantuk, dosennya akan bilang, ‘Eh, kamu ngelamun, ngerti nggak kamu gini ‘. Jadi enak sih nggak seperti kelas yang 500 orang gitu ya,” papar aktris yang pernah dinobatkan sebagai Aktris Terbaik Festival Film Indonesia 2004 itu.
Ekstra
Istri Maulana Indraguna Sutowo itu sadar bahwa filsafat memang bukan merupakan jurusan yang populer di Indonesia. Pun setelah lulus menjadi sarjana, begitu sulitnya mencari pekerjaan yang sesuai dengan ijazah sarjananya.
“Kadang malah dikira dari psikologi, jadi aku butuh waktu ekstra untuk ngasih tahu orang tentang apa itu filsafat saat melamar kerja,” ungkap pemeran Cinta dalam fi lm Ada Apa dengan Cinta? (2002) itu.
Untuk urusan skripsi, meskipun pada saat itu telah dikenal luas sebagai seorang fi gur publik, Dian tidak mau main-main ketika mengerjakan skripsi. Dian mengusung tema skripsi tentang kritik terhadap ‘beauty Industries’, padahal di saat yang bersamaan ia sedang menjadi brand ambasador untuk produk sabun kecantikan.
“Aku cukup bangga dengan tulisanku, jadi aku bahas tentang konsep kecantikan, sebenarnya apa sih yang dimaksud kecantikan itu oleh para filsuf. Jadi selalu ada konsep yang dimiliki masyarakat terhadap bagaimana perempuan itu seharusnya terlihat cantik oleh masyarakat. Itu tuh yang membatasi aku banget,” papar pemegang gelar master manajemen keuangan itu. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved