Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
LEGENDA kuliner Indonesia, William Wongso, 73, secara khusus mengapresiasi ibu-ibu kreatif di Indonesia yang jeli melihat peluang bisnis di tengah pandemi covid-19, terutama dalam bidang bisnis kuliner.
William mengaku bahwa selama masa pembatasan sosial, dirinya sering mendapatkan pesan dari orangorang yang ingin membuka
usaha kuliner agar produk mereka ia evaluasi. Chef William, begitu ia kerap disapa, mengaku cukup sering menyanggupi pesan-pesan tersebut.
“Saya senang karena banyak (terutama) ibu-ibu yang ada di rumah pada masa pandemi ini mereka pada bisa jualan, apa pun. Jualan dari rumah itu menurut saya luar biasa, saya salut dengan orang-orang yang dulu, misalnya, enggak mikirin buat jualan makanan, tapi sekarang mereka bisa jualan makanan dengan sistem PO,” papar William Wongso dalam sebuah obrolan daring yang dipandu aktris Dian Sastrowardoyo, pekan lalu.
“Jadi, dalam keadaan susah seperti ini kita tetap survive, itu yang paling penting,” sambung chef William. Berkaitan dengan pilihan strategi marketing selama masa pandemi, sebuah catatan penting pun diberikan chef William kepada ibu-ibu yang ingin menjajal bisnis di bidang kuliner.
Salah satu hal yang ia rekomendasikan ialah penggunaan skema pre-order untuk mengawali bisnis kuliner. “Saya paling suka kalau ibu-ibu itu tulis ‘PO’ karena dia tahu batasnya. Kita di rumah kan enggak seperti di pabrik, kita harus tahu dulu kalau bisanya misal bikin jongkong dalam sehari itu maksimum cuma 50 biji, ya itu diakui, jujur pada diri sendiri, bahwa saya cuma terima pesanan 50 biji per hari. Kalau hari ini penuh, ya, besok,” ungkap penulis buku Flavours of Indonesia tersebut.
Evaluasi
William mengatakan, ia tidak keberatan memberikan evaluasi dan penilaian atas produk kuliner yang baru dirintis.
“Saya sering di Whatsapp ibu-ibu, katanya mereka pengin kirim makanan, minta koreksi boleh enggak, saya bilang ‘bolehboleh saja’, tapi saya kasih satu syarat, ‘nanti tolong nama saya disebut kalau makanan itu saya anggap itu baik’,” jelas William.
“Namun, kalau saya anggap mesti diperbaiki, ya, saya telepon mereka, ‘coba ini dikoreksi taste-nya, quality-nya’, mereka senang. Kadang saya juga bantu untuk posting makanan mereka,” sambungnya.
Selain memberikan kiat kepada ibu-ibu yang ingin memulai bisnis kuliner di masa pandemi, chef William juga berpesan kepada para penggemarnya agar selalu menaati protokol kesehatan.
“Semua kejadian itu kehendak alam yang tidak bisa kita hindari, jadi saya tetap percaya bahwa protokol (kesehatan) itu berlaku dan penting, kalau kita langgar protokol kesehatan itu ada banyak risikonya.
Paling penting di saat seperti ini kita enggak boleh ngeluh karena yang ngadepin ini bukan cuma kita sendiri, melainkan seluruh dunia,” pungkasnya. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved