Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PUSAT Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menilai standardisasi para khatib atau juru khotbah tetap penting. Pasalnya, ditemukan masih banyak yang memiliki literasi keagamaan yang rendah.
"Riset-riset PPIM menunjukkan literasi keagamaan para khatib cenderung di beberapa tempat sangat rendah karena paling jarang ter-update atau mendapat pelatihan tambahan. Materi yang disampaikan juga cenderung konvensional," kata Direktur PPIM UIN Jakarta Ismatu Ropi, kemarin.
Ia mengatakan itu terkait mencuat polemik pernyataan Menag Fachrul Razi tentang radikalisme dan good looking para hafiz.
"Bagi saya, intinya bukan masalah good looking dan hafiznya. Itu kasus per kasus saja. Yang harus jadi concern bersama ialah beberapa masjid mengundang para khatib yang model keberagamaannya kurang pas dengan upaya pemerintah mendiseminasi moderasi beragama," ujarnya.
Hemat dia, harus ada upaya standardisasi khatib terlepas siapa yang melakukan. "Boleh Kemenag atau MUI."
Hanya saja, imbuh Ismatu, jangan sampai permasalahan ini dijadikan proyek komersial yang nantinya justru menyebabkan masalah baru atau menjadi cara untuk mengeksekusi jika pandangan berbeda karena beda sumber baca atau beda organisasi.
"Jika pemerintah terlalu interventif harus dikritik juga. Beragama dan bernegara juga ada kesantunan dan adab. Harus imbang," pungkas Ismatu
Pada bagian lain, sejumlah kalangan mengkritik keras pernyataan Menag tersebut. "Melihat sikap dan cara pandang Menag, saya secara pribadi yang juga kebetulan Sekjen MUI menolak tegas program dai dan penceramah besertifikat yang akan melibatkan MUI," kata Anwar Abbas melalui keterangan tertulis kepada wartawan. (Bay/H-1)
DIREKTORAT Jaminan Produk Halal (JPH) dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2024 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
PAUS Leo XIV meminta gereja Katolik merespons perkembangan kecerdasan artifisial (artificial intelligence, AI) dalam pernyataan perdananya kepada Kolese Kardinal, 10 Mei 2025.
Persoalan di Manggarai, Jakarta Selatan, lebih tepat diatasi bila ada lowongan pekerjaan yang disiapkan bagi anak-anak muda di sana.
Direktur Eksekutif Maarif Institute Andar Nubowo menyebut hasil dari survei tersebut memperlihatkan persepsi positif terkait hal itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved