UMAT Islam ditantang bisa memajukan peradaban agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Memajukan peradaban juga amat penting agar bangsa Indonesia tidak melulu menjadi pasar dari bangsa-bangsa lain.
"Selama ini, Indonesia hanya menjadi market (pasar) negara-negara lain, padahal jumlah sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki sangat berlimpah. Malu dong, masak dijajah oleh produk negara-negara kecil?" ungkap cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat ketika menjadi pembicara dalam diskusi mengenai Penguatan Peran Sosial Budaya Umat Islam, di sela-sela Kongres Umat Islam (KUI) VI, di Yogyakarta, kemarin.
Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut menyatakan, apabila Indonesia maju, yang untung umat Islam juga. Pasalnya, umat Islam memiliki saham besar dalam ikut serta mendirikan negara Indonesia dan menjadi mayoritas penduduk Indonesia.
"Untuk itu, umat Islam harus memajukan peradaban, memperkuat ekonomi, mampu mengatur negara, serta menguasai sains dan teknologi," kata dia.
Ia menyarankan umat Islam, khususnya di Indonesia, untuk mempersiapkan diri agar tidak kalah dalam persaingan global, sebab selama ini kerap muncul persepsi bahwa apabila kalah dalam persaingan global, umat Islam cenderung selalu menyalahkan orang lain serta menyebut ada konspirasi dengan kekalahan tersebut.
"Padahal itu terjadi lantaran kurangnya persiapan matang dari umat Islam sendiri."
Komaruddin menyebutkan salah satu hal penting untuk memajukan peradaban bangsa, yakni dengan pendidikan termasuk pula pendidikan Islam.
Menurut dia, pendidikan Islam mestinya tidak sekadar mencetak ulama, tetapi juga harus punya kemampuan dalam bidang teknokrat, ekonomi, sains, dan teknologi.
Selain pendidikan, integritas penegakan hukum pun penting. "Tanpa ada integritas di bidang penegakan hukum serta pendidikan yang kuat, Indonesia akan amburadul dan imbasnya pada umat Islam sendiri,'' tukas Komaruddin.
Perangi korupsi Selain Komaruddin Hidayat, hadir pula dalam diskusi tentang Penguatan Peran Sosial Budaya Umat Islam tersebut Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Sunyoto Usman dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Sependapat dengan Komaruddin, Sunyoto Usman juga menekankan pentingnya peran umat Islam dalam memajukan peradaban bangsa.
"Salah satunya melalui pendidikan. Jangan ada pengotak-kotakan lagi pendidikan Islam dengan pendidikan Barat," terang dia.
Dia juga menyampaikan tantangan umat Islam, selain memajukan peradaban, ialah memerangi permasalahan bangsa yang saat ini dan di masa depan sangat kompleks.
"Korupsi misalnya jadi tantangan umat Islam untuk bersatu memerangi penyakit bangsa tersebut," tukas Sunyoto.
Di lain hal, Abdullah Azwar Anas menambahkan pentingya umat Islam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.
"Umat Islam harus mampu memanfaatkan teknologi sehingga bisa berkontribusi positif termasuk untuk kese-jahteraan rakyat," terangnya.
KUI VI dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak Senin (9/2) , dan bakal ditutup oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini. (H-2) [email protected]