Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Berkolaborasi untuk Menyiasati Pandemi

Bus/M-4
27/8/2020 02:40
Berkolaborasi untuk Menyiasati Pandemi
Ranah Bhumi inisiasi kolaborasi bisnis bersama para pegiat lingĀ­kungan hidup di Yogyakarta.(DOK RANAH BHUMI KATALOG)

Bagi para pelaku usaha menengah seperti Bukhi, pandemi covid-19 ini seakan menjadi momok yang benar-benar mengerikan. Di awal pandemi, Bukhi mengungkapkan  hampir tidak memiliki pemasukan lantaran tidak ada pelanggan yang berani datang ke tokonya.

Apalagi, pada waktu itu para pengurus tokonya belum memiliki kecakapan mengurus transaksi daring. Pandemi benar-benar memaksa Ranah Bhumi untuk berbenah, termasuk menyiapkan fasilitas layanan daring.

“Pemasukan kita hampir minus waktu itu karena bener-bener enggak ada lagi pelanggan yang datang ke Ranah Bhumi. Kemudian karena kita mengandalkan ketemu dan ngobrol langsung gitu ya, jadi ketika pandemi ini kita nyaris tidak ada pemasukan. Waktu itu kita kan nggak jago untuk yang online-online gini, itu satu hal yang jadi tamparan besar sih buat kita,” ungkap perempuan berusia 36 tahun ini.

Meski dalam keterbatasan, selama masa tanggap darurat covid 19 di bulan Maret hingga April lalu Ranah Bhumi juga turut terlibat dalam inisiasi kolaborasi bisnis bersama para pegiat ling­kungan hidup di Yogyakarta. Selain sebagai bentuk jaring sosial, kolaborasi bisnis ini juga ditujukan untuk memban­tu masyarakat yang terdampak covid 19 di seputaran Yogya.

“Kami juga ikut terlibat dalam kolaborasi bersama temen-temen pegiat lingkungan hidup yang lain di awal pandemi itu, jadi kita bertahan ramai-ramai waktu itu, caranya adalah dengan membeli produk-produk temen kita atau bisnis bersama mereka.”

Meski di tengah kesulitan, Bukhi dan rekan-rekannya sesama pengusaha UKM juga membantu petani yang kesulitan memasarkan produk mereka.  “Kami ikut pelaksanaan program yang namanya ‘pedagang teman petani’, dimana kami menyalurkan produk pertanian bukan ke end-user (konsumen) tetapi lebih ke pedagang. Tujuannya supaya kebutuhan dasar antara petani dan pedagang ini terpenuhi dan tercipta sirkulasi ekonomi saling menguntungkan. Karena yang paling penting untuk saat ini adalah kolaborasi, pada akhirnya itu yang akan menyelamatkan kita,” pungkas Bukhi. (Bus/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya