Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
GRUP musik Maliq & D’Essentials merayakan 18 tahun perjalanan bermusik mereka di Indonesia dengan merilis minialbum Raya.
Band yang beranggotakan Angga, Indah, Widi, Jawa, Lale, dan Ilman ini mengatakan minialbum Raya akan dirilis dalam tiga bagian. Bagian pertama minialbum telah dirilis lebih dahulu lewat dua lagu terbaru berjudul Bertemu dan Memori pada 18 Agustus 2020.
“Melalui minialbum ini, kami ingin membuktikan di saat masa yang sulit seperti sekarang, selalu ada hal positif yang bisa dilakukan, yaitu dengan tetap produktif,” kata Widi, Sabtu (22/8).
Widi menambahkan, sisa lagu di minialbum ini akan dirilis bertahap setiap tanggal 18 selama dua bulan ke depan. Raya part II akan dirilis pada Oktober 2020 dan yang terakhir, yaitu Raya part III akan rilis pada Desember 2020.
Di minialbum ini, Widi Puradiredja, 39, juga kembali menyumbangkan suaranya di salah satu lagu di album ini. Ini ialah kali pertama sang drumer untuk bernyanyi lagi sejak 15 tahun lalu lewat lagu Untitled, debut albumnya yang dirilis 2005.
Dalam unggahan di akun Instagram resmi grup musik ini, Widi menyebutkan, kali ini mereka hadir dengan konsep berbeda dari sebelumnya. Mereka hanya merilis Raya di aplikasi khusus.
“Kali ini kita akan berbeda. Album Raya kita hanya akan tersedia di aplikasi Inspigo. Tidak dipasang di toko-toko digital pada umumnya,” sebut Widi dalam sebuah video.
Namun, sambungnya, buat yang mau mendengar, tapi belum mau membeli, tetap bisa mendapatkannya di kanal Youtube mereka. Ia mengatakan, lewat cara itu mereka berharap bisa bertahan di masa pandemi ini, menyusul ditiadakannya panggungpanggung musik demi mencegah penularan virus korona.
“Kami ingin lagu kami dibeli. Di saat industri musik sedang bertahan hidup, kita ingin mencoba satu opsi yang bisa menginspirasi temanteman lain supaya industri musik kembali bergairah dengan membeli lagu. Harganya juga lebih murah. Lebih mahal segelas kopi daripada lagu
kami,” ucap Widi disertai anggukan rekan-rekannya yang lain.
Pertama di Indonesia
Raya menjadi album yang ke-8 bagi Maliq & D’Essentials. Meski pandemi masih berlangsung, mereka memantapkan hati kembali masuk ke studio rekaman dan akhirnya melahirkan album Raya.
Kata raya diambil dari kata merayakan. Ini mempunyai arti besar atau megah. Dipilih sebagai tajuk album karena menurut mereka, album ini merayakan berbagai hal dan kejutan.
Grup ini pertama kali dibentuk pada 15 Mei 2002. Nama Maliq berasal dari singkatan music and live instrument quality, sedangkan istilah D’Essentials ialah sebagai pendukung dari konsep tersebut.
Musik yang mereka usung tidak hanya jazz, tetapi juga berbagai macam genre musik, seperti soul, funk, rock, blues, dan lain-lain. Mereka menyebutnya organic music agar lebih mudah.
Pada album istimewa ini, Maliq & D’Essentials juga mengajak sutradara Anton Ismael untuk menangani video musik lagu terbaru yang sudah dapat disaksikan melalui kanal Youtube.
Lewat album ini, Maliq & D’Essentials juga memperkenalkan teknologi baru, yakni augmented reality (AR) video sebagai strategi promosinya. Teknologi ini memungkinkan para fan seolah bersama idolanya itu dan bahkan bernyanyi bersama. (Ant/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved