Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Sumba Barat Daya Diguncang Gempa Magnitudo 5,0

Atikah Ishmah Winahyu
09/8/2020 17:35
Sumba Barat Daya Diguncang Gempa Magnitudo 5,0
Petugas melakukan simulasi penanganan bencana gempa dan tsunami di Desa Wani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/7).(ANTARA/Mohamad Hamzah)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,0 dengan titik episenter pada kedalaman 10 km di Kabupaten Sumba Barat Daya pada Minggu pukul 11.52 WIB. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, warga merasakan gempa kuat selama sekitar 3 detik.

“Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB memantau laporan otoritas setempat bahwa warga panik dan keluar rumah. Sementara ini, pemerintah setempat di Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang melaporkan warga mereka merasakan gempa kuat,” kata Raditya dalam pernyataan tertulis, Minggu (9/8).

Baca juga: Disiplin Protokol Kesehatan Kunci Tekan Penyebaran Korona

BMKG mengidentifikasi pusat gempa berada di laut 25 km barat daya Kodi, Sumbar Barat Daya. BMKG mencatat skala MMI gempa sebagai berikut, Tambolaka IV-V MMI, Waingapu III – IV, Bima dan Waibakul III dan Labuan Bajo II.

Skala MMI atau Modified Mercalli Intensity ini merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, sedangkan skala IV menunjukkan warga yang berada di dalam dan luar rumah merasakan gempa, serta gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Sedangkan V MMI, menunjukkan gambaran kekuatan getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

“Gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami,” imbuhnya.

Sementara itu, hasil analisis sebelum gempa pada Minggu (9/8) pagi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari GFZ Jerman, serangkaian kejadian gempa bumi di sekitar Sumba Barat Daya diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas sesar normal.

PVMBG mencatat, pada 5 Agustus 2020 terjadi gempa bumi di sekitar lokasi pusat gempa bumi 8 Agustus 2020 yang juga diakibatkan oleh sesar normal. Sesar normal tersebut terbentuk akibat proses penunjaman antara lempeng Eurasia dan mikro kontinen pada akhir Jaman Kapur di selatan Pulau Sumba.

“PVMBG memonitor terjadi gempa sebanyak tiga kali pada Sabtu kemarin (8/8). Gempa pertama tercatat pada pukul 17.17 WIB. Berdasarkan data dari BMKG, lokasi pusat gempa bumi berjarak 38,7 km barat daya Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Gempa tersebut berkekuatan M5,0 dengan kedalaman 10 km,” jelasnya.

Berikutnya, gempa kedua terjadi pada 17.23 WIB dengan pusat gempa 61,6 km selatan-barat daya Kota Tambolaka. Gempa memiliki magnitudo 5,5 dan kedalaman 10 km. Sedangkan kejadian ketiga, gempa terjadi pada pukul 17.45 WIB. Lokasi berada pada 57,4 km selatan – barat daya Kota Tambolaka dengan kedalaman 10 km.

“Masyarakat Indonesia diimbau selalu siap siaga dan waspada dalam menghadapi potensi gempa bumi,” tandasnya.

Sebagai informasi, seorang peneliti dari Brigham Young Univeristy Ron Harris selalu mengingatkan agar masyarakat jangan melupakan sejarah. Dia telah menghabiskan waktu dalam melakukan penelitian paleotsunami di beberapa lokasi di seluruh Indonesia seperti di pesisir Sumatera, Jawa, Bali, Maluku, Nusa Tenggara Timur.

Dari kajian paleotsunami itu, Ron mendapatkan catatan sejarah dari tahun 1500 bahwa telah tejadi lebih dari 1.000 sejarah gempa besar dan 95 tsunami.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya