Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pentingnya ASI Bagi Bayi di Masa Pandemi

Eni Kartinah
07/8/2020 11:00
Pentingnya ASI Bagi Bayi di Masa Pandemi
Sejumlah orang tua mengikuti Kelas Laktasi dan pentingnya Air Susu Ibu (ASI) di Melinda Hospital, Bandung, Jawa Barat.(ANTARA/NOVRIAN ARBI)

MESKI menyusui bayi merupakan proses yang alami, namun tidak serta merta hal itu bisa dilakukan dengan mudah. Terbukti, angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih terbilang rendah, yakni sekitar 40% di perkotaan dan sekitar 30% di perdesaan.

“Perlu dipahami, meski menyusui merupakan proses natural, seorang ibu perlu dukungan dari orang-orang sekitar. Seperti dari suami, keluarga, tenaga kesehatan yang membantu persalinan, termasuk dari tempat kerja si ibu,” ujar  dokter spesialis anak konsultan neonatalogi, dr Naomi Esthernita F Dewanto SpA(K), pada diskusi memperingati Pekan ASI Sedunia yang digelar secara virtual oleh Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ), Jumat (7/8).

Baca juga: Perawatan Intensif Bukan Penghalang Bayi dapat ASI

Dukungan orang sekitar, terutama suami dan keluarga, kata dia sangat penting untuk menghadirkan ketenangan bagi si ibu, juga mendukung asupan gizi yang diperlukannya. Dengan ketenangan, kenyamanan, dan asupan gizi yang baik, produksi ASI dan proses menyusui akan lebih lancar.

Bukan itu saja, dengan memberikan ASI Eksklusif bisa merangsang proses penyembuhan bayi karena dipercaya kedekatan orang tua dan bayi membantu hormon oksitosin dapat memproduksi ASI agar ikatan batin ibu dan anak semakin kuat. “Karena kami  percaya  bahwa  keluarga adalahtim  dalam  perawatan dan  perlu dirangkul  untuk  terlibat  dan mendiskusikan masalah bayi mereka,” kata dia.

Menurut Naomi Esthernita yang juga pemimpin NICU Siloam  Hospitals  Kebon  Jeruk, Salah  satu  tujuan penyelenggaraan pekan ASI sedunia adalah untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya peran ASI untuk tumbuh kembang bayi. Menurut  data yang terdapat  pada Kementerian Kesehatan Republik  Indonesia, ASI merupakan sumber nutrisi  dan  energi  yang  penting  bagi  bayi  pada  usia  6-24 bulan.  ASI  memenuhi  lebih  dari  setengah kebutuhan energi pada anak usia 6-12 bulan dan sepertiga dari kebutuhan energi pada anak usia 12-24 bulan.

Manfaat  dari  ASI,  diantaranya  adalah  meningkatkan  daya  tahan  tubuh  bayi,  dapat  mencegah obesitas, menciptakan bonding pada ibu dan anak, semakin kuat tulang si kecil dan berperan dalam  mencegah  adanya  malnutrisi. ASI  juga  dapat  berperan  dalam  proses  penyembuhan  ketika  anak terserang penyakit.

“Sesuai  dengan  tema  Pekan  ASI  Sedunia,  untuk  menyehatkan  bumi  setiap  bayi  lahir  perlu  diberi  ASI, terutama bayi yang sakit di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Siloam Hospitals Kebon Jeruk berusaha mendukung ibu menyusui dengan berbagai cara, seperti Klinik Laktasi, konseling untuk mendukung ibu menyusui  di  NICU,  Family CenteredCare  (FCC),  memberikan  pelatihan  dan  lainnya  agar  memberikan edukasi ibu untuk menyusui,” ujar  Naomi
 
Pekan ASI Sedunia selalu dirayakan setiap  1-7 Agustus. Tema untuk tahun ini adalah Support Breastfeeding for Healthier Planet.  Tahun ini, WHO, UNICEF dan WABA  (World  Alliance  for  Breastfeeding  Action)  mengaitkannya  dengan  isu  kesehatan  lingkungan. Terlebih  lagi, saat ini dunia tengah diguncang  dengan  pandemi covid-19  yang  membuat  kita  semakin sadar  bahwa  kesehatan  lingkungan  sangat  berpengaruh  besar  bagi  kehidupan. (RO/A-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya