Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
MESKI supermodel Bella Hadid, 23, lahir di Washington DC dan dibesarkan di Los Angeles, California, AS, di dalam tubuhnya mengalir darah Palestina dari sang ayah, Mohamed Hadid, sedangkan sang ibu, Yolanda Hadid, berasal dari Belanda.
Tak heran, ledakan hebat di Kota Beirut, Libanon, Selasa (4/8) malam, sontak membuat Bella Hadid terpukul. Ledakan itu mengirimkan gelombang kejut ke seluruh ibu kota Beirut dan menewaskan sedikitnya 135 orang serta melukai 5.000 lainnya. Otoritas setempat mengaitkan ledakan itu dengan 2.750 ton amonium nitrat di gudang pelabuhan.
“Mata dan hatiku menangis untukmu, Libanon. Lebih dari 150 orang tewas, ribuan terluka atau hilang,” ungkap gadis pemilik nama Isabella Khair Hadid itu saat dilansir dari postingan di Instagram pribadinya.
Bella tidak terpaku pada kesedihan yang dirasakannya. Ia juga bergerak cepat untuk menginisiasi penggalangan donasi bagi warga terdampak kejadian tragis tersebut. Rabu (5/8), melalui sebuah postingan di akun Instagram pribadinya, Bella menyatakan akan menggalang dana untuk diberikan kepada beberapa organisasi kemanusiaan lokal di Beirut.
“Aku minta maaf kalian harus menanggung bencana seperti ini, saudara-saudariku. Aku akan mengirimkan sumbangan ke Bulan Sabit Merah di Libanon, serta beberapa organisasi lokal di Beirut,” ujar perempuan yang terjun di dunia model pada usia 16 tahun itu.
Bella menyatakan bantuan kemanusiaan tidak hanya dikaitkan dengan ledakan hebat tersebut, tetapi juga krisis ekonomi yang dialami Libanon. Adik kandung dari Gigi Hadid ini mengajak para followers-nya untuk membantu pemulihan negara yang berada di jazirah Arab itu.
“Ada 300.000 orang yang harus mengungsi karena telah menjadi tunawisma. Ledakan ini terjadi saat Libanon menghadapi masa sulit dengan krisis ekonomi dan kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya, kerusuhan politik, masalah tunawisma, pandemi, dan pengangguran yang semakin meningkat,” sambungnya.
Ia menegaskan seluruh bantuan yang diterimanya itu akan diberikan kepada organisasiorganisasi kemanusiaan lokal agar tepat sasaran. “Kita perlu secara kolektif menggalang bantuan kemanusiaan sesegera mungkin,” tulis model yang pernah terpilih sebagai Model of the Year’ dari Models.com 2016 itu.
Saat mengetahui aksi mulia putrinya, sang ayah, Mohamed Hadid, mengaku bangga. ”I love you my daughter With a big heart and a soul of gold,” menjawab posting-an Bella di Instagram, Kamis (6/8).
Tentang rasialisme
Sama seperti sang ibu, dan dua saudara kandungnya, Bella Hadid berprofesi sebagai model sejak usia belia. Bella mengaku beruntung karena mewarisi bentuk fisik dan warna kulit ibunya yang kaukasian dan berdarah Belanda sehingga tidak sulit baginya untuk bekerja
di industri fesyen.
Namun, itu tidak berlaku bagi rekan-rekan Bella yang berkulit berwarna dan kerap menjadi korban rasialisme. Hal itu diungkapkannya dalam cerita sampul digital majalah ELLE edisi Agustus 2020.
Ia mengisahkan, salah satu teman laki-laki berkulit hitam harus merelakan rambutnya terbakar karena pelurus rambut, atau merias wajahnya sendiri karena penata rias belum dilatih untuk bekerja dengan semua jenis kulit yang berbeda.
“Bahkan jika mereka duduk di barisan depan, mereka tidak merasa diterima. Industri kita seharusnya mengenai ekspresi dan individualitas, tetapi kenyataannya ialah (banyak orang) masih mendiskriminasi karena (perbedaanperbedaan itu),” beber Hadid yang turut mendukung gerakan Black Lives Matter itu. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved