Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Kecanduan terhadap Internet Meningkat 5 Kali Lipat

Ata/H-1
06/8/2020 06:10
Kecanduan terhadap Internet Meningkat 5 Kali Lipat
Anak-anak bermain internet di salah satu warung internet kawasan Tebet, Jakarta Selatan.(MI/RAMDANI)

PANDEMI covid-19 berdampak pada prevalensi meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap internet. Di Indonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kepala Departemen Medik Kesehatan Jiwa RSCM FK Universitas Indonesia (UI) Kristina Siste Kurniasanti, ketergantungan internet pada orang dewasa meningkat 5 kali lipat selama pandemi. “Terdapat 4.734 partisipan orang dewasa. Berdasarkan survei, peningkatan kecanduan internet meningkat 5 kali lipat saat pandemi, yakni menjadi 14,4% dari sebelumnya hanya 3%. Adapun 96% mengakses telepon pintar, dan rata-rata durasi 10 jam per hari,” kata Kristina di Jakarta, kemarin.

Ketergantungan terhadap internet pada remaja di masa pandemi ini juga lebih tinggi, yakni mencapai 19,3% dengan rata-rata penggunaan 11,6 jam per hari­nya. “Paling banyak menggunakan media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Twitter, Facebook, Line, hingga Youtube. Jadi tidak terkendali,” bebernya.

Menurut Kristina, pemerintah perlu mengatur aktivitas penggunaan internet masyarakat, khususnya pada remaja dan anak. Pasalnya, ketergantungan terhadap internet dapat mengganggu kesehatan jiwa anak dan remaja. “Adiksi internet, penggunaan internet yang berlebihan akan mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari. Misalnya fungsi tidur, makan, mandi, berelasi dengan orang lain,” ungkapnya.

Di sisi lain, manfaat internet sebagai media belajar dirasakan masih banyak hambatannya. Menurut pakar kebijakan publik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Agustinus Subarsono, ada sejumlah faktor yang membuat pembelajaran jarak jauh masih bermasalah. Misalnya, disparitas teknologi antarrumah tangga, disparitas jaringan internet antardaerah, serta masih banyak ditemukan literasi teknologi guru dan orangtua yang bervariasi. (Ata/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya