Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
GUNA mengantisipasi dampak kemarau yang berakibat kekeringan di sejumlah daerah, sejak tahun 2016 lalu Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) telah menggulirkan program Sekolah Sungai.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menyebut program ini bertujuan mengajak masyarakat level bawah yang tinggal di daerah rawan kekeringan, banjir, dan longsor untuk selalu berinovasi menghadapi bencana. Salah satu upayanya melalui sistem pemanenan air hujan yang belakangan mulai banyak dikembangkan oleh komunitas di berbagai daerah.
"Untuk mengatasi kekeringan, tentunya aktivitas pencegahan diupayakan sebelum memasuki musim kemarau. BNPB melalui program pencegahannya bekerjasama dengan multipihak telah melakukan aktivitas gerakan sekolah sungai, sekolah gunung, dan sekolah laut," kata Lilik kepada mediaindonesia.com, Senin (3/8).
Baca juga : Teman KIP Bantu Program KIP-K Tepat Sasaran
Tidak hanya mengantisipasi kekeringan, namun juga mengantisipasi bencana lainnya seperti banjir, tsunami, dan kebakaran hutan dan lahan. Bahkan, gerakan ini telah dilakukan secara massif di lebih 200 Kabupaten/Kota di Indonesia.
"Gerakan panen air hujan merupakan salah satu bagian penting dalam menghadapi musim kemarau. Dibantu oleh para akademisi, peneliti dan praktisi lingkungan," jelasnya.
Untuk peta risiko bencana kekeringan yang disusun oleh BNPB cakupannya sudah 34 provinsi dan dapat diakses melalui laman Inarisk. Sedangkan khusus pemetaan wilayah jangkauan air bersih berada di bawah kewenangan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air - Kementerian PU PR.
"Namun untuk “kekeringan sosial” dalam arti kebutuhan air untuk urban/perumahan dilakukan oleh PDAM," pungkasnya. (OL-2)
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved