Kemendikbud Berharap Platform Rumah Belajar Dapat Dioptimalkan

Syarief Oebaidillah
15/7/2020 23:53
Kemendikbud Berharap Platform Rumah Belajar Dapat Dioptimalkan
Webinar Diseminasi TIK soal Rumah Belajar(Dok. Kemendikbud)

PEMBELAJARAN jarak jauh yang masih diterapkan pada awal tahun ajaran baru 2020/2021 akibat pandemi Covid-19, diharapkan bisa jadi medium optimalisasi platform Rumah Belajar yang dikembangkan Kementerian pendidian dan Kebudayaan.

Sinergi pemerintah pusat dan daerah diharapkan bisa makin memperkaya konten dalam Rumah Belajar dan menyedian kelas terbuka secara langsung maupun tidak langsung.

“Kami berharap Rumah Belajar dapat semakin dimanfaatkan oleh guru dan siswa, terlebih di masa pandemi covid 19 saat ini ”, kata Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud Hasan Chabibie pada konferensi virtual , Rabu ( 15/7).

Platform Rumah Belajar, lanjut Hasan, dapat diakses melalui laman kemendikbud.go.id dan telah dikembangkan sejak 2011. Pada Rabu (15/7), tetap menandai 9 tahun kelahiran platform Rumah Belajar.

Guna merayakan pencapaian ini, Pusdatin Kemendikbud menggelar diseminasi pemanfaatan TIK untuk pembelajaran melalui Seminar Virtual dengan tajuk Sajian Pembelajaran Duta Rumah Belajar Edisi Spesial HUT Ke-9 yang digelar secara serentak di 34 provinsi di Indonesia.

Menurut Hasan, sepanjang perjalanannya, Rumah Belajar telah digunakan oleh 14 juta siswa dan guru dan diakses lebih dari 150 juta kali. Rumah Belajar telah bertransformasi setidaknya 6 kali dari peningkatan layanan dan fitur serta tampilan.

Ia mengakui, masih terdapat kondisi banyak daerah kepulauan dan pedalaman atau daerah Terdepan , Terluar dan Tertinggal ( 3T) yang tidak memungkinkan koneksi internet dengan akses yang baik,

“Kami dari sisi Rumah Belajar mencoba memberikan beberapa alternatif. Sehingga beberapa titik yang tidak memiliki Internet atau terbatas itu bisa melakukan beberapa aktivitas yang dapat dijalankan," ujar Hasan.

Proses pembelajaran offline dapat dilakukan selama ada listrik menggunakan sistem PSP offline. Pembelajaran juga bisa dilakukan menggunakan pendekatan blended learning. Dikatakan melalui portal Rumah Belajar para guru dapat berkreasi mengkombinasikan antara tatap muka dengan proses pembelajaran secara online. Sedangkan bagi yang terjangkau akses internetnya dapat memaksimalkan proses e-learning.

Baca juga : Kolaborasi Dunia Industri, Nadiem Luncurkan Forum Pengarah Vokasi

Ia menambahkan, masifnya pemanfaatan Rumah Belajar diantaranya tidak terlepas dari peran Duta Rumah Belajar masing-masing provinsi.

Saat ini Kemendikbud memiliki 102 Duta Rumah Belajar yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten dari Aceh hingga Papua. Mereka merupakan guru-guru terpilih melalui proses seleksi program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK).

Duta Rumah Belajar menjadi agen Kemendikbud untuk menyosialisasikan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran. Guru-guru ini akan menjadi penggerak dan inspirasi guru-guru serta komunitas di wilayah representatif mereka untuk membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

Keterlibatan para pemangku kebijakan di daerah pada momentum ini sekaligus menjadi diskusi terbuka terkait strategi masing-masing daerah untuk menghadapi era kenormalan baru pada tahun ajaran baru 2020/2021. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya