Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
LEBAM merupakan satu hal yang normal dialami orang dewasa maupun anak jika ada penyebabnya. Namun, patut diwaspadai apabila anak sering mengalami lebam karena itu bisa jadi pertanda penyakit hemofilia.
Hemofilia merupakan kelainan perdarahan yang diturunkan secara genetik. Hemofilia A merupakan jenis yang paling banyak diidap masyarakat dengan persentase mencapai 80%-85% dan 10%-15% sisanya ialah hemofilia B.
"Perlu diwaspadai apabila lebam berulang. Terus-menerus terjadi berulang dan spontan. Anak diam, enggak ada apa apa, tiba-tiba biru. Lalu, bisa juga tiba-tiba terjadi pendarahan bisa gusi berdarah, mimisan, dan kalau habis kepentok, habis cabut gigi pendarahan enggak berhenti, itu patut dicurigai," kata dokter spesialis anak Fitri Primacakti dalam Webinar Awam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), belum lama ini.
Ia menjelaskan, lebam terjadi ketika pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit pecah akibat benturan yang menyebabkan trauma pada pembuluh darah. Umumnya, lebam sering muncul di area otot bahu, siku, pergelangan tangan, kaki, lutut, dan selangkangan.
Pada sendi anak sehat, kata Fitri, rongga sendinya diisi rumah sendi, sedangkan anak dengan hemofilia diisi pendarahan.
"Awalnya hangat, nyeri, lama kelamaan akan jadi pendarahan. Nah, ini akan menyebabkan gangguan sendi dan nantinya akan mengalami kerusakan permanen pada struktur tubuh," imbuhnya.
Jika anak mengalami gejala hemofilia, Fitri menyarankan agar segera dibawa ke dokter untuk diberikan obat faktor pembeku darah. "Anak dengan hemofi lia juga tetap harus imunisasi.
Namun, harus dilakukan oleh dokter karena harus diberikan dengan teknis tertentu," terangnya.
Selain itu, anak dengan hemofilia juga tidak boleh melakukan aktivitas berat, seperti bermain futsal, basket, dan olahraga lainnya karena hal tersebut akan menyebabkan trauma pada sendi anak.
Berdasarkan data yang dihimpun Tim Pelayanan Terpadu Hemofilia Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Oktober 2018, total penderita hemofilia se-Jabodetabek mencapai 403 anak. Dari jumlah itu, 86% anak mengidap hemofilia A.
Penderita hemofilia umumnya laki-laki, sedangkan perempuan sebagai pembawa sifat. Frekuensi penderita hemofi lia diperkirakan sebanyak 1:10.000 kelahiran bayi lelaki. Angka ini tidak dipengaruhi ras, letak geografi s, maupun kondisi sosial-ekonomi. (Ata/H-2)
Hemofilia merupakan kelainan perdarahan yang pada umumnya diturunkan, di mana darah tidak dapat membeku dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan spontan setelah cedera
Dengan peluncuran buku saku terapi hemofilia ini, BPJS Kesehatan memastikan pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif.
Nah apa saja bentuk pewarisan sifat pada makhluk hidup dan kelainan sifat yang diturunkan? Lebih jelasnya pelajari uraian berikut.
RS Sentra Medika Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan meresmikan Unit Thalassemia dan Hemofilia.
Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) mengadakan simposium nasional yang akan berlangsung pada 21-22 Juli 2023 di Jakarta.
HEMOFILIA merupakan penyakit gangguan pembekuan darah genetik yang disebabkan oleh kurangnya faktor pembekuan darah dalam tubuh yang bisa menimbulkan disabilitas atau kecacatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved