Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
UPAYA pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui teknologi berbasis sains di beberapa daerah rawan seperti Provinsi Riau, Sumatra Selatan, dan Jambi dapat melewati fase kritis I pada tahun ini.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan hal itu dapat dicapai dengan kerja keras dan pemanfaatan teknologi rekayasa hujan. “Kita memang harus sedikit lebih berkorban dengan melakukan rekayasa hari hujan lebih awal guna membasahi gambut, juga untuk mengisi embung dan kanal. Tahun ini kita lakukan lebih cepat karena sangat penting menjaga masyarakat terhindar dari ancaman karhutla, terlebih lagi di masa pandemi korona,” kata Siti Nurbaya, kemarin.
Dia menjelaskan, dengan berbekal analisis dan rekomendasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kementerian LHK mengupayakan pencegahan dini dengan merekayasajumlah hari hujan untuk pembasahan gambut yang rentan terbakar melalui
teknologi modifikasi cuaca (TMC) di provinsi yang rawan karhutla.
Rekayasa hari hujan untuk membasahi gambut itu dilaksanakan dengan melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang telah ditetapkan sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang penanggulangan karhutla.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat rapat bersama KLHK menyampaikan kondisi cuaca dan iklim harus menjadi pertimbangan untuk melakukan operasional TMC. Hingga ke penghujung Juni dan memasuki Juli, potensi pertumbuhan awan hujan di Riau dan Sumsel akan semakin menurun.
Begitu pula dengan faktor kelembapan udara. Untuk wilayah Sumatra, kelembapan udara secara umum mulai menurun sehingga akan cukup menghambat pertumbuhan awan konvektif. Sebaliknya, potensi pertumbuhan awan di wilayah Kalimantan akan bertambah.
Berdasarkan prakiraan BMKG, musim kemarau 2020 telah dimulai sejak memasuki Juni dan akan mencapai puncaknya pada Agustus mendatang. (Fer/H-1)
MEMASUKI pekan terakhir bulan Agustus 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa bencana hingga Selasa (26/8) pukul 07.00 WIB.
Kebakaran melanda Arthur’s Seat, bukit ikonik di Edinburgh, Skotlandia. Api cepat menjalar di Holyrood Park, memaksa evakuasi warga dan wisatawan.
Kementerian Kehutanan menindak tegas pelaku kebakaran hutan. Sebanyak 10 korporasi telah disegel dan dalam penyelidikan dan 2 perusahaan dikenakan sanksi administratif.
Gakkum Kehutanan menyegel sejumlah titik areal bekas terbakar yang berada dalam kawasan hutan produksi pada PBPH PT. PML, di Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatra Selatan.
Di Kota Palangkaraya luas lahan yang dilahap si jago merah mencapai 16,99 hektare dengan 55 kejadian kebakaran terjadi di sejumlah titik.
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved