Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
‘JAGA makan dan usahakan olahraga minimal 30 menit setiap hari’. Pesan singkat salah satu rekan sejawatnya yang disampaikan dalam grup Whatsapp kantor itu begitu menohok di benak Rani, 40.
Bagaimana tidak, si pengirim pesan merupakan salah satu seniornya di kantor yang baru saja menjalani operasi pemasangan ring setelah mengalami serangan jantung pertamanya. Peristiwa itu terjadi sekitar dua bulan setelah kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) diterapkan.
Ya, WFH kini menjadi salah satu rutinitas yang dianggap biasa pascapandemi covid-19 mewabah. Meski terdengar menyenangkan, bekerja dari rumah bisa menjadi perkara, khususnya bagi orang-orang dengan penyakit bawaan, seperti jantung, ginjal, atau diabetes. Hal itu amat disadari Rani.
“Iyalah khawatir juga karena dari bapak saya memiliki garis penyakit hipertensi dan ginjal. Beberapa kali saya merasa kolesterol saya naik karena terlalu banyak makan masakan bersantan. Tapi saya berusaha mengimbanginya dengan buah dan sayur hijau. Juga minum cukup air putih agar ginjal sehat,” kata Rani, tadi malam.
Lain lagi dengan yang dilakukan Abdul Satar, 51, seorang pasien jantung yang sudah menjalani operasi pemasangan ring atau stent. Selama ini, ia mengontrak dekat kantor di Jakarta. Ia cukup beruntung karena kantornya menyediakan fasilitas tempat kebugaran (fitness) untuk karyawan. Jika tempat itu tutup, ia memilih berjalan kaki santai untuk menjaga tubuhnya agar tetap bugar.
“Vitamin tetap diminum, tiap pagi treadmill biar tetap bugar. Saya juga rutin melakukan pemeriksaan dan makan teratur,” katanya.
Untuk makanan, Abdul Satar coba tetap disiplin dengan hanya mengonsumsi makanan yang direbus dan tidak makan makanan berminyak. “Untuk makan berminyak seperti gorengan, sudah enggak, gantinya makanan yang direbus saja,” tuturnya.
Ketua Komite Medis/Tim Covid-19 RS Murni Teguh Sudirman Jakarta, Roy Panusunan Sibarani SpPDKEMD, mengiyakan bekerja di rumah kala pandemi telah mengubah pola hidup. Bukan hanya secara fisik, melainkan juga psikis atau kehidupan sosial.
Semua hal itu, katanya, sudah pasti akan berpengaruh terhadap kesehatan dan yang paling menonjol terhadap kesehatan metabolik, seperti serangan jantung, diabetes, dan hipertensi. Selama ini, ketiga penyakit itu paling tinggi jumlah kasusnya, tapi terabaikan sejak covid-19 datang.
“Hanya berfokus pada covid-19 justru membuat orang jadi tidak awas terhadap penyakit metabolik. Padahal, penyakit metabolik itu adalah penyakit degeneratif. Dengan semakin tua kita, semakin banyak kemungkinannya untuk kena penyakit diabetes, darah tinggi, dan gangguan kolesterol,” katanya.
Tetap bergerak
Sindrom metabolik terjadi saat lingkar perut di atas 90 cm (laki-laki) dan 80 cm (perempuan), tekanan darah di atas 130/85 mmHg, HDL kolesterol di bawah 40 (laki-laki) dan 50 (untuk perempuan), trigliserida di atas 150, dan gula darah puasa di atas 100 mg/dl.
Untuk mencegah timbulnya penyakit metabolik, Roy menyarankan masyarakat melakukan pola hidup sehat dengan olahraga rutin, dan konsumsi makanan sehat serta bergizi.
Untuk mereka yang biasa berolahraga di tempat kebugaran, bisa mengganti dengan cara lain selama di rumah. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay, mengatakan mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah sangat rentan terserang covid-19, termasuk para pasien jantung.
Menurutnya, covid-19 dapat menyerang langsung ke jantung karena memang ada reseptornya. “Covid-19 terutama menyerang paru-paru. Dan jika paru-paru sudah mengalami infeksi, akan berdampak pada jantung. Virus ini juga dapat mengarah ke jantung,” kata dokter Vito dalam diskusi secara langsung di akun Instagram @yayasanjantungindonesia, belum lama ini.
Berdasarkan data, 80% orang yang dirawat di ruang gawat darurat karena covid-19 ternyata juga memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah. “Segera periksakan diri jika merasakan gejalanya,” kata Vito. (Nik/Ant/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved