Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Polio Bayangi 80 Juta Anak

MI
04/6/2020 02:30
Polio Bayangi 80 Juta Anak
Pemberian vaksin polio(ANTARA)

SEBANYAK 80 juta bayi berusia di bawah satu tahun di seluruh dunia termasuk Indonesia, dibayangi penyakit menular difteri, campak, dan polio (poliomyelitis) karena terlambatnya pemberian imunisasi selama pandemi covid-19.

Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Unicef, dan GAVI dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan menjelang KTT Vaksin Global 4 Juni 2020, menyerukan agar kampanye vaksinasi massal segera dilakukan. “Penyakit ini sebetulnya dapat dicegah
dengan vaksin,” ucap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari laman WHO, kemarin.

Sejak Maret 2020, sebesar 53% dari 129 negara tempat data tersedia melaporkan gangguan imunisasi rutin sedang hingga parah, atau bahkan dihentikan seluruhnya. Penurunan jumlah anak yang diimunisasi juga terjadi di Indonesia.

Pada Maret 2020, jumlah anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap menurun sebanyak 53.558 anak ketimbang Maret tahun lalu. Penurunan berlanjut pada April 2020, sebanyak 245.661 anak ketimbang periode yang sama tahun lalu. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pemerintah melakukan imunisasi massal untuk mengejar ketertinggalan.

“Apabila anak menerima imunisasi lengkap secara usia, dia bisa melindungi anak di sekitarnya,” kata Sekretaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Catharine Mayung Sambo, kemarin.

Difteri, campak, dan polio adalah penyakit infeksius yang mudah menular pada anak kecil dan bisa menyebabkan kematian. Difteri disebabkan bakteri, sedangkan campak dan polio disebabkan virus. Baik difteri maupun campak bisa disembuhkan jika ditangani lebih awal, sebelum terjadi komplikasi.

Sebaliknya, penyakit polio hingga kini belum bisa disembuhkan dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada kaki, tangan, dan pernapasan. Mengingat seriusnya dampak polio, Global Polio Eradication Initiative (GPEI), menyarankan negara-negara untuk mulai merencanakan dimulainya kembali kampanye vaksinasi polio yang aman, terutama di negara-negara berisiko tinggi polio. (Ata/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya