Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
HINGGA saat ini Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri ) sebagai asosiasi penyelenggara ibadah haji khusus tetap optimistis penyelenggaraan ibadah haji tahun ini bisa terlaksana.
‘’Begitu pula Pemerintah Arab Saudi yang terus berupaya sekuat tenaga dalam penanganan pencegahan covid-19. Tentu ini sejalan dengan harapan pemerintah Indonesia dan khususnya para calon tamu Allah yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini,’’ kata Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP Amphuri) Firman M Nur, Senin (18/5).
Firman mencontohkan upaya yang dilakukan otoritas Saudi dengan memasang gerbang disinfektan di pintu masuk di dua masjid suci di Mesjidil Haram dan Mesjid Nabawi melakukan disinfentanisasi pada pegangan escalator, memasang monitor suhu tubuh dan melakukan pembersihan menyeluruh area dua masjid suci minimal tiga kali sehari. Dan, pemerintah Indonesia sendiri masih menunggu keputusan pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji hingga 20 Mei mendatang.
“Tentunya, dalam penyelenggaraan haji nanti harus mengacu pada protokol kesehatan penanganan Covid-19,” kata Firman M Nur.
Di tengah pandemi Covid-19, Amphuri terus mengedukasi masyarakat muslim juga memotivasi anggotanya untuk tetap optimis dan tidak tinggal diam begitu saja. Diantaranya dengan membantu anggota yang terdampak dan menggelar program Manasik Haji secara online bagi para calon jemaah haji dan masyarakat umum.
Baca juga :Jokowi Cek Penyaluran Sembako di Johar Baru
Firman menjelaskan Program Manasik Haji Online dilakukan setiap hari selama bulan Ramadan melalui saluran youtube AMPHURI Channel dengan harapan para calon jemaah haji khusus dapat terus belajar ilmu soal haji dan menguatkan niat hajinya serta terus berdoa agar pandemik Covid-19 segera berakhir, sehingga haji tahun ini bisa terlaksana.
Tidak hanya itu, sebelumnya Amphuri juga telah memberikan masukankepada World Hajj and Umrah Convention (WHUC) terkait penyelenggaraan haji di tengah pandemi covid-19. Bahkan pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara pengirim jemaah haji terbesar di dunia juga telah mengirimkan balik survei yang dilakukan WHUC yang selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi.
Lebih lanjut Firman menambahkan, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama telah menyampaikan Indonesia akan menunggu kepastian penyelenggaraan haji tahun ini dari pemerintah Arab Saudi hingga 20 Mei mendatang. Sebagaimana dalam keterangan resmi Kementerian Agama yang disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi beberapa waktu lalu.
“Kami mengusulkan batas waktu terakhir menunggu kepastian Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1441 H/2020 M dari Pemerintah Arab Saudi adalah pada tanggal 20 Mei 2020 atau pada akhir bulan Ramadan tahun 1441 H, sebelum Arab Saudi berlibur musim panas sampai dengan minggu kedua Juni 2020,” kata Firman mengutip pernyataan Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan resminya. (RO/OL-2)
layanan Kargo Haji ini sebagai solusi logistik yang efektif dan aman bagi para jemaah haji.
Aplikasi Kawal Haji merupakan bagian dari komitmen Kemenag RI untuk memudahkan akses bagi jemaah dan PPIH dalam menyampaikan persoalan terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kanwil Kemenag Jabar H Ajam Mustajam juga memberikan santunan kepada 25 anak yatim.
Tahun ini, PT Pos Indonesia mencatat lonjakan volume kiriman jemaah haji Indonesia ke Tanah Air mencapai 105 ton.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pos Indonesia untuk memperkuat layanan keuangan syariah berbasis jaringan ritel yang luas.
Mulai 14 Juli mendatang, para calhaj yang ada di Madinah akan didorong secara perlahan ke Makkah untuk melaksanakan wukuf.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved