Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Robot Ventilator Karya Universitas Gunadarma

KG/H-3
22/4/2020 04:50
Robot Ventilator Karya Universitas Gunadarma
Tim Staf Pengajar Robotika Yohanes Kurnia menguji coba prototipe alat ventilator berbasis AI & IoT di Kampus Gunadarma, Depok, Jawa Barat.(MI/ BARY FATHAHILAH)

UNIVERSITAS Gunadarma meluncurkan robot pengatur ventilator agar memonitor dan secara otomatis menyuplai kebutuhan oksigen pada pasien yang mengalami kesulitan pernapasan seperti yang diakibatkan covid-19.

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma, Adang Suhendra, mengatakan robot yang diluncurkan sudah ke prototipe ke-6. “Minggu ini kami akan membuat prototipe ke-7 sesuai dengan rekomendasi dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK),” ujar Adang dalam konferensi pers di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma, Depok, kemarin.

Purwarupa alat bantu pernapasan ini, sambung Adang, menghasilkan oksigen berdasarkan ritme atau frekuensi pernapasan (respiratory rate) dan tingkat kebutuhan volume oksigen (tidal volume).”Dengan begitu, suplai oksigen ke sistem pernapasan manusia sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan serta ada sinkronisasi dengan pasien ketika menghirup dan mengembuskan udara,” lanjutnya.

“Falkutas teknologi industri, falkutas kedokteran, dan falkutas ilmu komputer dan teknologi informasi terlibat langsung dalam riset pengembangan alat ini,” jelas Yohanes Kurnia yang merupakan pengajar robotika di Universitas Gunadarma. Tim pembuat ventilator terdiri atas Adang Suhendra, Yohanes Kurnia, dan Nur Hajria dari Universitas Gunadarma, serta Julis dari RS Grand Famili. Tim ini mengembangkan perangkat powered air purifying respirator (PAPR) sebagai pelengkap alat pelindung diri (APD) yang dimodifikasi dari perangkat masker selam.

“Alat PAPR ini dilengkapi alat mini komunikasi. Tenaga medis yang pakai juga dapat minum tanpa membuka masker sehingga tetap terlindungi,” jelas Yohanes.

Sekitar 80% komponen purwarupa yang digunakan merupakan peralatan produksi dalam negeri (PPDN). Purwarupa ini akan diajukan untuk mendapatkan sertifikat standar fasilitas alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan. (KG/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya