Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

UGM Produksi VTM untuk Swab Test Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
15/4/2020 23:59
UGM Produksi VTM untuk Swab Test Covid-19
Seorang perawat memegang alat VTM (viral transport medium).(AFP)

LEMBAGA Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) sebelumnya sempat menyebutkan bahwa sejumlah rumah sakit, terutama di daerah mulai kekurangan VTM (viral transport medium). VTM adalah media untuk menyimpan spesimen pasien berupa lendir hidung dan tenggorokan yang akan dilakukan uji swab untuk dikirim ke laboratorium tempat pengujian lanjut.

Melihat fenomena tersebut, Fakultas Farmasi UGM berinisiatif untuk mengadakan program pengadaan VTM untuk mendukung pengujian swab PCR (Polymerase Chain Reaction) terhadap Covid-19. Pembuatan VTM dilakukan di Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS) Fakultas Farmasi UGM.

Baca juga: ODP Meningkat, Pemerintah Ingatkan Pentingnya Isolasi Mandiri

“VTM ini dibuat di Fakultas Farmasi UGM untuk memenuhi kebutuhan VTM di beberapa Laboratorium Pengujian swab PCR (Polymerase Chain Reaction) yang selama ini membeli VTM siap pakai, namun akhir-akhir ini pemesanan tidak kunjung datang dan harganya mahal" kata Ketua Prodi Profesi Apoteker, Ika Puspitasari, Rabu (15/4).

Dosen Laboratorium Rekayasa Makromoleku Departemen Kimia Farmasi Fakultas Farmasi UGM, Riris Istighfari Jenie, menjelaskan pembuatan VTM mengacu pada protokol Centers for Disease Control and Prevention Amerika. Dalam pembuatannya, memerlukan beberapa alat antara lain biosafety cabinet, waterbath, filter steril ukuran 0,20-0,45 micron. Sedangkan, bahan-bahan yang digunakan antara lain Fetal Bovine Serum (FBS) yang kemudian di-heat inactivated, Hanks Balanced Salt Solution (HBSS), gentamicin sulfate, amphotericin B.

Secara singkat, prosedur pembuatan VTM meliputi inaktivasi FBS di dalam waterbath penyiapan antibiotik dengan mencampurkan kedua antibiotik di atas, dan mencampurkan bahan-bahan yang telah disiapkan tersebut ke dalam buffer HBSS. Penyimpanan sediaan VTM adalah pada suhu 2-8°C. Riris berharap, pengadaan bahan baku pembuatan VTM ini bisa lebih dipermudah atau mendapatkan prioritas mengingat beberapa bahan dipesan dari Jakarta.

“Mudah-mudahan tidak ada kendala untuk program kegiatan ini, mengingat, Jakarta dan beberapa daerah sedang menjalankan PSBB sehingga bayangan kita akan memperlambat proses pengadaan bahan baku tersebut," ujarnya.

Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni Fakultas Farmasi UGM, Endang Lukitaningsih, menambahkan program ini akan difokuskan dalam minggu ini untuk mencukupi kebutuhan VTM di laboratorium pengujian. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengadaan VTM ini Fakultas Farmasi UGM melibatkan dosen dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan keahlian. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya