Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Tugas Mulia Petugas Pemakaman di Tengah Pandemi Covid-19

Mediaindonesia.com
09/4/2020 21:00
Tugas Mulia Petugas Pemakaman di Tengah Pandemi Covid-19
Petugas TPU Pondok Rangon saat melakukan apel, Kamis (9/4).(Ist)

TENAGA kesehatan adalah garda terdepan dalam penanganan kasus Covid-19. Ada juga profesi yang tidak kalah pentingnya dalam kasus Covid-19, yaitu petugas pemakaman. Mereka ini berisiko tinggi terpapar virus karena harus menguburkan jenazah yang meninggal karena Covid-19.

Salah satu petugas makam bercerita bahwa dampak dari Covid-19 ini membuat tugasnya jadi berlipat-lipat. Petugas pemakaman harus siap sedia bekerja siang dan malam karena jenazah Covid-19 harus dimakamkan sesegera mungkin. Berdasarkan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jenazah COVID-19 ini kurang lebih dimakamkan empat jam setelah dinyatakan wafat. 

Baca juga: Jemaah Umrah yang Tertahan di Saudi Akhirnya Pulang Hari Ini

“Hari ini kami bahkan sudah menguburkan 30 jenazah yang meninggal karena Covid-19,” kata Jayadi, salah satu petugas Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Kamis (9/4).

Oleh karena itu, TurunTangan mengapresiasi petugas pemakaman dengan memberikan kelengkapan untuk mereka bekerja, yakni paket Alat Perlindungan Diri (APD) berupa hazmat, sarung tangan, dan masker untuk melindungi mereka saat bekerja. Selain itu, TurunTangan juga memberikan vitamin C, sabun cuci tangan antiseptik, alat disinfektan dan lampu LED portabel untuk penerangan ketika menguburkan jenazah di malam hari.
 
Apresiasi oleh TurunTangan ini terlaksana berkat dukungan Kitabisa.com yang digalang oleh influencer Rachel Venya dan para donatur TurunTangan. Jumlah petugas pemakaman yang mendapatkan apresiasi dalam kegiatan ini adalah 200 orang. Selain itu, TurunTangan juga memberikan minuman berupa kopi susu dan donasi makanan.

“Kami merasa sangat terbantu atas tambahan APD, vitamin, dan lain-lain yang diberikan. Hal ini membuat kami tenang dalam menjalankan tugas kami.” ujar salah satu petugas TPU Tegal Alur, Wawin.

Dalam menjalankan gerakan ini, TurunTangan menggunakan pendekatan kolaborasi. Selain para petugas pemakaman, TurunTangan juga membantu dua sektor informal yang terdampak dalam kondisi pandemik ini. Keduanya adalah para penjahit dan pemilik warteg/warung makan di sekitar TPU.

“Dalam pemberian bantuan, kami ingin memberdayakan penjahit rumahan untuk pembuatan masker. Karena masker medis sulit ditemukan dan lebih ditujukan untuk tenaga medis. Selanjutnya kami juga ingin memberikan makanan setiap hari untuk petugas pemakaman dari warung-warung kecil di sekitar makam. Hal ini adalah sebagai dukungan kami terhadap UMKM,” kata Muhammad Husnil, Project Leader kegiatan ini. 

Selama sebulan ke depan, TurunTangan akan terus turun ke TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Rangon untuk memberikan dukungan para petugas pemakaman dengan menyediakan makanan yang dibeli dari warteg/warung makan di sekitar kedua TPU. (RO/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya