Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
LABORATORIUM FK-UI menjadi salah satu lab rujukan untuk memeriksa sample Covid-19 menggunakan pengambilan sampel lendir hidung atau tenggorokan (Polymerase Chain Reaction/PCR). Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menyatakan kendala yang dihadapi saat ini,yakni terbatasnya alat dan sumber daya manusia (SDM).
Ari menceritakan, pemeriksaan menggunakan PCR sebenarnya hanya membutuhkan waktu 6-8 jam. Namun, banyaknya sample yang akan diperiksa menyebabkan proses tersebut harus memakan waktu hingga 4 hari.
Baca juga: Alat Tes Covid-19 Sampai, Bisa Lakukan Hingga Seribu Tes Per Hari
"Masalahnya antre. Karena kapasitas terbatas. Dalam sehari bisa ada antri 800 sampai 1.000 sample. Bukan lama mesin. Sebenarnya pemeriksaan dalam 6-8 jam seleai. Tapi masalahnya antrenya itu. Makanya butuh waktu 3 sampai 4 hari," kata Ari kepada Media Indonesia, Rabu (8/4).
Hingga kini, Ari menyebut, FK-UI telah memeriksa sebanyak 2.262 sample yang diterima dari RS rujukan maupun mandiri.
FK-UI, sambung dia, memiliki 4 alat PCR dan ekstraksi RNA. Dengan alat tersebut, dalam satu hari FK-UI dapat memeriksa sebanyak 300 sample yang datang dari RS rujukan maupun mandiri.
"Sementara untuk SDM kita punya peserta didik 30 hingga 40 orang yang ikut proses pemeriksaan, mulai dari ngambil swab, registrasi, pendataan, dan sebagainya," lanjut Ari.
Selain itu, pihaknya pun mengadakan sendiri reagen, VTM swab, dan APD. Hal itu juga menjadi penyebab lamanya proses pemeriksaan PCR.
"Ya, itu yang kini bisa kita lakukan. Bukan lab yang memperlambat pemeriksaan. Tapi memang masalah sumber daya dan alatnya," tandas Ari. (OL-6)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved