Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
GURU besar sosiologi politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Indonesia (UI), Iwan Gardono Sujatmiko mengatakan, dalam menghadapi penyebaran virus corona (Covid-19), dibutuhkan solidaritas masyarakat untuk bekerja bersama-sama.
"Peneguhan solidaritas harus dilakukan secara berkala melalui media massa dan media sosial berupa penjelasan berbagai lembaga kemasyarakatan dan agama. Tentu hal ini akan meningkatkan solidaritas kebersamaan sebagai bagian dari bangsa dan warga negara Indonesia. Saya rasa selama ini belum dilakukan secara optimal," ujar sosiolog ini, Rabu (18/3/2020).
Selain itu, untuk menghadapi penyebaran Covid-19 juga perlu aksi penjelasan seperti fatwa dan sebagainya, dari lembaga resmi semua agama baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu.
Bagitu pula keterlibatan ormas-ormas keagamaan seperti Nahdatul Ulama (NU), Muhamaddiyah, dan sebagainya, bersama dengan lembaga kesehatan seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maupun dari perguruan tinggi.
"Upaya itu harus didukung oleh media massa dan media sosial secara berkala yang mengutip dan fokus pada penjelasan-penjelasan atau ayat-ayat nonazab. Aksi penjelasan ini perlu dilakukan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, dankota. Cara ini dilakukan secara komprehensif dan berkali-kali, maka panggung bisa dikuasai oleh penjelasan positif," tuturnya.
Iwan mengatakan, selama ini kewaspadaan agar virus tersebut tidak makin menyebar dan tidak membuat masyarakat menjadi panik, sudah dilakukan pemerintah. Namun, masih saja ada orang atau kelompok yang memperkeruh suasana dengan membuat berita atau isu negatif, khususnya di media sosial.
Untuk itu, peran dari organisasi teritorial mulai dari RT, RW, Babinsa TNI, Babinkamtibmas Polri harus diaktifkan terutama di daerah yang telah terpapar.
"Mereka dapat berfungsi untuk melacak orang yang telah berinteraksi atau terpapar dengan subjek Covid-19. Selain itu, penting juga kader bela negara yang berperan dalam kasus Covid-19 sehingga dapat terbangun pagar betis, baik di ranah nyata, sosial atau ranah virtual/internet. Dan ini belum dilakukan secara optimal," ujar alumni Harvard University, Amerika Serikat ini.
Iwan juga mengingatkan pentingnya literasi yang diberikan kepada masyarakat agar tidak mudah termakan isu dari berita hoax terkait penyebaran virus tersebut. Hal itu penting untuk membuat masyarakat menjadi tenang.
Menurutnya, salah satu cara yang efektif adalah dengan SMS blast terhadap semua handphone seperti yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang isinya agar menghindari kerumunan dan antar-orang berjarak satu meter.
"Pola ini perlu dilanjutkan dan ditingkatkan dengan pesan-pesan yang tepat. Selain itu, perlu acara debat-debat di media massa dan media sosial antar-pihak yang negatif dengan positif yang merupakan tokoh masyarakat yang dipercayai publik dan ilmuwan. Saya lihat ini juga belum dilakukan secara komprehensif dan berkala," ujarnya.
Pria yang juga anggota kelompok ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bidang sosiologi ini mengatakan, perlu adanya komunikasi terpusat atau tafsir konstruktif dan tersebar di seluruh Indonesia untuk membangun ketahanan dalam menghadapi masalah virus ini.
"Jika media massa yang sebenarnya tidak menguasai masalah, tentunya nanti akan menghasilkan kekacauan pemaknaan dan konstruksi realitas, bila tidak ada jubir yang kapabel dan kompeten," katanya. (Antara/OL-09)
UI mendorong semua pihak yang mendapatkan tekanan atau ancaman pemerasan untuk melapor pada pihak kepolisian.
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved