Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menuju OSN, Olimpiade Sains Kabupaten dan Kota Digelar

MI/Syarief Oebaidillah
18/2/2016 15:02
Menuju OSN, Olimpiade Sains Kabupaten dan Kota Digelar
(Dok MI)

Even tahunan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2016 yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud dijadwalkan digelar tanggal 15-24 Mei tahun ini di kota Palembang,Sumatera Selatan. Olimpiade sains merupakan wadah penyaluran bakat, minat, dan potensi para peserta di bidang sains. Dari ajang inilah Indonesia setiap tahunnnya menyaring bakat-bakat terbaik di sembilan (9) bidang sains yang dilombakan, yaitu Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Astronomi, Ekonomi, Kebumian (Geo Sains), dan Geografi.

Mengingat semakin dekatnya pelaksanaan OSN 2016 setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia bersiap diri mengirim wakil terbaiknya ke tingkat nasional. Para wakil ini dipilih setelah melewati seleksi berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, hingga nanti berhak mendapatkan "tiket emas" menuju OSN 2O16. Untuk itu, pada Kamis (18/02), para peserta didik di 34 provinsi secara serentak bersaing dalam seleksi jenjang di tingkat kabupaten/kota. Tercatat 328.820 siswa dari seluruh kabupaten/kota se-Indonesia bersaing membuktikan diri sebagai yang terbaik di wilayah masing-masing merebut tiket maju ke tingkat provinsi.

Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Purwadi Sutanto berharap kegiatan rutin tahunan ini mampu menumbuhkan budaya kompetisi yang sehat, sekaligus menambah wawasan dan penguasaan para siswa dalam bidang sains. "Tujuan kegiatan ini untuk memfasilitasi dan menjaring siswa SMA berpotensi dan ber bakat dalam bidang sains," kata Purwadi.

Menurut Purwadi, dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk saling bekerjasama. Misalnya kolaborasi, kerjasama, dan hubungan baik antara pemda dengan perguruan tinggi setempat dalam fokus peningkatan kualitas pembinaan. Otomatis, semakin berkualitas peserta yang mewakili daerah akan berimbas semakin meningkat pula kualitas dan gengsi OSN sebagai ajang sains tingkat nasional.

Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA, Kemendikbud, Suharlan menambahkan setiap tahun animo , semangat serta antusias mewarnai peserta berpartisipasi mengikuti seleksi, mulai tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga provinsi. “Antusias ini membuat kuota peserta untuk mengikuti OSN otomatis ikut bertambah. Semakin banyak siswa yang berminat merupakan indikasi yang baik, bahwa usaha pencarian dan pembinaan bibit terbaik di bidang sains terus dilakukan secara berjenjang,"kata Suharlan.

Melalui proses seleksi berjenjang ini, mereka yang nantinya tampil di OSN tentu melalui semua tahapan dengan mekanisme dan sistem yang jelas. Mereka yang maju adalah yang terbaik. Selang satu bulan usai seleksi kabupaten/kota, tepatnya pada tanggal 22-24 Maret 2016 siswa yang lolos akan diuji dalam seleksi tingkat provinsi, Olimpiade Sains Provinsi (OSP) yang juga dilaksanakan serentak di 34 provinsi. Menurut Suharlan, Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi langganan juara umum sepanjang pelaksanaan OSN kembali mendominasi dalam jumlah peserta didiknya yang ikut seleksi. Tahun ini 14.000 siswa hasil seleksi tingkat sekolah se-Jawa Tengah bersaing di tingkat kabupaten/kota. (Bay/OL5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya