Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KEBIJAKAN Kampus Merdeka yang diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim diyakini akan memberikan kesempatan pada mahasiswa dan pendidikan tinggi untuk mengembangkan kapasitas intlektual dan skill.
Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat mengatakan hal tersebut pada acara temu insan media di Kantor UT, Tangerang Selatan, Banten. "Kebijakan Kampus Merdeka memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk berkembang. Tidak hanya berkutat pada belajar di kampus saja," ujar Ojat.
Pada perkuliahan konvensional, imbuhnya, mahasiswa hanya berkutat pada pembelajaran di kampus, mengikuti kurikulum yang dirancang pihak kampus. Kalaupun magang tidak lama, hanya sekitar satu bulan hingga tiga bulan.
Manfaat yang bisa didapat oleh UT, kebijakan Kampus Merdeka ini memungkinkan mahasiswa yang kuliah di UT untuk mengambil mata kuliah di kampus lain atau melakukan kegiatan yang ada kaitannya dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Kebijakan Merdeka Belajar tersebut juga disambut antusias oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang sudah menyiapkan tim kajian khusus. "Kami menyambut baik dengan melakukan pemetaan dan membentuk tim kajian untuk restrukturisasi kurikulum, melakukan workshop melibatkan semua fakultas dan program studi atau prodi guna membuat matrik dan isi kurikulum," kata Rektor UNJ Komaruddin di kampus UNJ, Jakarta, kemarin.
Dikatakan, UNJ akan bekerja sama dengan kalangan dunia usaha dan industri serta perguruan tinggi lainnya. Untuk kebijakan Merdeka Belajar yang memberikan kesempatan magang tiga semester atau SKS bagi mahasiswa di luar kampus, pihaknya akan melakukan pemetaan dengan membuat materi kurikulum yang memberi kesempatan prodi merancang kurikulum untuk mengakomodasi 3 SKS tersebut. "Melalui sistem magang, dapat menyiapkan mahasiswa agar lulus untuk siap kerja." (Aiw/Bay/H-1)
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Mahasiswa yang terlibat program MBKM tidak hanya memperoleh keterampilan praktis tetapi juga memperluas jaringan profesional.
Wamen KPPPA Veronica Tan menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui Kurikulum Merdeka.
Pemerintah jangan gonta-ganti kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Kurikulum Merdeka usai pergantian rezim pemerintahan.
Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan mengingatkan pemerintah untuk mengubah kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Merdeka Belajar.
Pemerintahan baru nanti diharapkan gerak cepat untuk berkoordinasi melakukan evaluasi dan penetapan kurikulum yang tepat dan tetap ke depannya.
Gateways Study Visit merupakan studi banding untuk melihat praktik baik dari transformasi pendidikan khususnya dalam penggunaan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved