Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Teknologi Modifikasi Cuaca Bantu Turunkan Intensitas Hujan

Indriyani
02/1/2020 12:41
Teknologi Modifikasi Cuaca Bantu Turunkan Intensitas Hujan
Pesawat BPPT siap digunakan untuk teknologi modifikasi cuaca pengendalian banjir di Jabodetabek.(MI/Bagus Suryo)
 

BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan membantu melakukan modifikasi cuaca dalam mengurangi cuaca ekstrem yang berdampak pada terjadinya banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Selasa (31/12).

BPPT akan menggunakan Teknologi Modifiksi Cuaca (TMC) untuk percepatan penurunan intensitas hujan. Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) Doni Munardo, BPPT merencanakan akan menurunkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung. Namun, TMC akan bergantung pada arah angin.

"Apabila arah angin ke timur akan di turunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur dan Jatigede," ujarnya seusai menggelar rapat koordinasi penanganan banjir di Graha BNPB, Jakarta, pada Kamis (2/1/2020).

Untuk membantu proses TMC tersebut, imbuhnya, BPPT bersama BNPB dan TNI akan mengerahkan 2 jenis unit pesawat yakni CN295 dan Casa. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan berdasarkan analisis BMKG  akan ada cuaca ekstrem pada lima hari mendatang yakni pada 5 sampai 10 Januari 2020 sehingga harus diantisipasi. Dwikorita menjelaskan di wilayah barat Indonesia  akan masuk aliran udara basah dari arah Samudera Hindia ke pulau Sumatera dan Jawa. Jalur masuk aliran udara tersebut, imbuhnya, dapat meningkatkan intensitas curah hujan.

"Potensi hujan ekstrem akan terjadi lagi antara 5 sampai 10 Januari di sejumlah wilayah,"  paparnya.

Wilayah yang diprakirakan akan dilanda cuaca ekstrem antara lain Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung dan Jawa. Dwikorita menjelaskan aliran udara tersebut terus bergerak ke arah Kalimantan bagian Selatan dan Sulawesi. Fenomena tersebut, ujarnya akan meningkatkan tingginya curah hujan dan terjadi siklus atau berulang. 

baca juga:Gratis! ANRI Layani Perbaikan Arsip yang Rusak Akibat Banjir

"Diprediksi pada akhir Januari hingga awal Februari. Biasanya tiga sampai lima hari dan diprediksi pertengahan Februari. Ini harus disiapkan mitigasinya," tukasnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya