Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
UNTUK menyosialisasikan program moderasi beragama kepada guru dan tenaga kependidikan di sekolah-sekolah Indonesia di Arab Saudi, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi melakukan kunjungan kerja ke negara tersebut.
Dalam kunjungannya, Wamenag selain berdialog tentang program pendidikan keagamaan (Islam), juga memaparkan gagasan Islam moderat (Islam wasathiyah) dan ancaman pemikiran gerakan radikalisme dalam beragama terhadap keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Banyak faktor seseorang atau kelompok masyarakat menjadi radikal, di antara pandangan radikal, misalnya menganggap paham keagamaannya paling benar dan memandang paham dan praktik beragama orang lain salah atau sesat. Sikap mudah mengafirkan orang Islam dan berlebihan dalam beragama termasuk sikap radikal," kata Zainut Tauhid melalui keterangan tertulisnya kepada Media Indonesia, kemarin.
Dalam salah satu dialog dengan para guru sekolah Indonesia di Riyadh, Mekah, dan Madinah, Zainut menjelaskan secara panjang-lebar negara Pancasila menjamin semua agama hidup dan menjamin warga negara menjalankan ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing.
"Meskipun paham khilafah diakui kalangan ulama sebagai ajaran Islam dan pernah ada dalam sejarah peradaban umat Islam, konsep itu tidak dapat diberlakukan di Indonesia. Tertolak karena bangsa Indonesia telah memiliki kesepakatan tentang bentuk negara dan dasarnya, yakni Pancasila," ujar Zainut.
Dalam menanggapi kunjungan Wamenag, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menilai untuk memasyarakatkan moderasi beragama memang harus diakukan melalui dialog yang terbuka.
"Tidak alergi terhadap kritik dan tidak menganggap dirinya dan pemahamannya benar. Islam washatiyah merupakan konsep yang menjunjung tinggi kebenaran dan menjadikan kebenaran itu wasit atau hakim dalam menilai cara berpikir dan tindakan kita apakah sudah benar atau belum," tandas Anwar. (Bay/X-3)
Penilaian ini, lanjut menag, menjadi kesempatan strategis untuk menelaah kebijakan pendidikan di lingkungan Kemenag.
Pemahaman terhadap ekoteologi, kata Menag tidak bisa dilepaskan dari kajian kosmologi.
Total peserta kegiatan ini mencapai 88.676 orang, terdiri dari 17.221 CPNS (260 peserta klasikal dan 16.961 secara daring) dan 71.455 PPPK.
MENTERI Agama RI Nasaruddin Umar menekankan pentingnya pembahasan secara musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
Program BRUS menyasar siswa sekolah menengah untuk membekali mereka dengan wawasan seputar pernikahan, kesehatan reproduksi, dan ketahanan keluarga.
MENTERI Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan adanya rencana agar penyelenggaraan haji dan umrah ke depan berada di bawah Badan Penyelenggara (BP) Haji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved