Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Jika Keseleo, Sebaiknya Jangan Diurut

Eni Kartinah
02/12/2019 20:32
Jika Keseleo, Sebaiknya Jangan Diurut
Dokter spesialis bedah ortopedi dr Langga Sintong SpOT.(Istimewa)

KAKI merupakan bagian tubuh yang lebih sering terluka jika dibandingkan dengan lengan. Cedera pada kaki beraneka ragam, mulai dari otot yang tertarik atau keseleo, dislokasi (tulang yang keluar dari sendinya), hingga patah tulang.

Ketika mengalami masalah-masalah itu, tidak jarang seseorang memilih ke tukang urut atau dukun patah tulang ketimbang pergi ke dokter ortopedi. Padahal, pemijatan oleh tukang urut justru dapat menyebabkan kondisi lebih parah.

“Penanganan yang tidak tepat dapat memperburuk keadaan,” ujar dokter spesialis bedah ortopedi Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ), dr Langga Sintong SpOT, di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Ia mencontohkan kasus keseleo. Pemijatan, ujarnya, justru bisa memperparah peradangan yang terjadi. Terlebih jika kejadian keseleo itu menyebabkan robeknya ligamen, pemijatan bisa memperparah kerusakan yang terjadi.

Contoh lain, kasus patah tulang. Dokter Langga menjelaskan, ketika tulang patah, akan terjadi proses penyambungan kembali dengan sendirinya. Yang perlu dilakukan ialah mendekatkan tulang yang patah dan memposisikan tulang agar hasil sambungannya bagus sehingga ketika sudah sembuh organ tubuh bisa berfungsi kembali seperti sedia kala.

“Kalau diurut, dikhawatirkan posisi tulang tidak benar sehingga ketika menyambung bentuknya tidak pas, misalnya yang seharusnya tidak bengkok menjadi bengkok,” terang dr Langga yang menekuni bidang ortopedi khususnya foot & ankle.

Tidak selalu operasi

Ada sebagian masyarakat enggan ke dokter ortopedi karena takut dioperasi. Faktanya, tidak semua cedera harus diselesaikan dengan cara operasi.

“Kebanyakan orang takut akan pembedahan dan beranggapan solusi atas kondisi yang terjadi pasti melalui pembedahan jika datang ke dokter ortopedi, padahal belum tentu. Kalau pun memang harus menjalani pembedahan, maka hal tersebut pastikah solusi terbaik," papar dokter yang tergabung dalam tim Sports, Shoulder, & Spine Clinic SHKJ itu.

Dan lagi, sambung dr Langga, saat ini teknologi operasi sudah sedemikian maju. Operasi tidak harus dilakukan dengan bedah terbuka. Ada metode artroskopi yang menggunakan teknik bedah sayatan kecil yang membuat pasien lebih nyaman karena luka bekas operasinya minim.

Memahami kompleksnya cedera pada tulang, Sports, Shoulder, & Spine Clinic SHKJ hadir dengan berbagai dokter spesialis dan konsultan di bidang sports (olahraga), shoulder (bahu), spine (tulang belakang), dan foot & ankle.

Diharapkan, dengan memperdalam ilmu di bidang masing- masing dengan spesifik, tim Sports, Shoulder, & Spine Clinic dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal bagi berbagai macam permasalahan tulang dan sendi khususnya yang berhubungan dengan cedera olahraga, kaki, pergelangan kaki, bahu, dan tulang belakang. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik