Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
LEMBAGA Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendesak agar agenda pelestarian satwa dan puspa masuk ke program pemerintah, dalam hal ini Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI, Atit Kanti, mengemukakan hal itu di acara Seminar Nasional bertema Pengelolaan keanekaragaman hayati Indonesia mendukung revolusi industri 4.0 dan sustainable development goals (SDGs), di Gedung Kusnoto LIPI di Kota Bogor, kemarin. Atit menyebut hal itu sudah seharusnya dilakukan dan berdasar dengan kondisi yang ada saat ini.
Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan selama 2000 hingga 2015 lebih dari seperlima lahan di bumi berkurang sebagai imbas diversifikasi pengembangan lahan pertanian serta urbanisasi.
"Terkadang ekosistem rusak karena adanya pembangunan. Jadi, kita undang Bappenas agar memasukkan agenda pelestarian nasional untuk keberlangsungan satwa dan puspa ke dalam program pemerintah," ujarnya.
Selain Bappenas, LIPI juga mengundang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dijelaskan, berkurangnya lahan memengaruhi pengurangan produktivitas yang signifikan terhadap lahan hijau dan bertambahnya daftar merah pada International Union of Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
Untuk itu, kemajuan industri harus terintegrasikan dengan lingkungan untuk memastikan kinerja lingkungan berjalan baik. Teknologi 4.0 harus memperhatikan teknologi yang dapat melindungi biodiversitas yang menjadi tempat vital dalam menjaga keberlanjutan jangka panjang ekosistem.
Pada momentum Hari Cinta Satwa dan Puspa yang digelar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, kemarin, Ketua Umum Asliqewan drh Huda Salahudin juga mengingatkan agar masyarakat diedukasi tentang keberadaan hewan yang boleh dan tidak dipelihara. Menurutnya, adanya fenomena di tengah masyarakat yang mulai memelihara hewan liar eksotis perlu mendapat pengawasan. (DD/*/H-1)
PENGAMAT Jaringan Damai Papua, Adriana Elisabeth, berpendapat kunjungan dan pertemuan Majelis Rakyat Papua (MRP) dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak mewakili seluruh Papua.
Baru-baru ini, pakar ilmu politik Ikrar Nusa Bhakti dalam sebuah dialog di TV mengatakan, politik di negeri ini sudah masuk kategori disgusting, bukan lagi interesting, bukan pula amusing.
PBB memperingatkan bahwa 40% hewan penyerbuk invertebrata (terutama lebah dan kupu-kupu), berisiko mengalami kepunahan global.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, (LIPI) mengungkapkan bahwa teknologi O3 dipercaya sebagai zat desinfektan yang efektif membunuh kuman dan bakteri.
Masalah di Indonesia, perubahan neraca air yang cenderung semakin defisit akibat perubahan iklim dan penggunaan air baku yang makin tinggi
Di antara seluruh negara-negara di dunia ada 17 negara yang dikategorikan dalam negara yang mempunyai megabiodiversity, termasuk Indonesia.
Ini tujuh cara kreatif untuk merayakan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian flora dan fauna.
Dalam rangka merayakan Hari Cinta Puspa dan Satwa, artikel ini mengajak pembaca mengunjungi tempat-tempat wisata yang berfokus pada pelestarian puspa khas Indonesia.
Indonesia memiliki kekayaan flora yang beragam dan unik. Flora-flora khas ini tidak hanya indah, tetapi juga penting bagi ekosistem.
Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) diperingati setiap 5 November untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran flora dan fauna dalam ekosistem Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE), Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arif Nurkanto.
SAHARA adalah gurun panas yang membentang sepanjang Afrika Utara. Panjangnya sekitar 3.000 mil dan membentang dari Laut Merah di timur hingga Samudra Atlantik di barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved