Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah melakukan penyegelan terhadap 64 lahan perusahaan yang terbakar di Sumatra dan Kalimantan.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ruandha Agung Sugadirman menuturkan dari 64 lahan yang disegel, ada 20 perusahaan di antaranya milik luar negeri dan selebihnya perusahaan dalam negeri.
"Berasal dari luar negeri yakni Singapura, Hong Kong dan Malaysia," ujar Ruandha di Jakarta, Jumat (4/10).
Ia mengatakan penyidik Kementerian LHK masih mendalami dugaan sejumlah pelaku atau dalang dibalik kebakaran hutan lahan (karhutla). Rincian perusahaan itu, jelas Ruandha, berasal dari 47 unit perkebunan sawit, 13 unit hutan tanaman, satu unit restorasi ekosistem, 3 unit hutan alam dengan luas total area yang terbakar seluas 14.343 hektare.
“Sedangkan kasus kebakaran hutan dan lahan yang ditangani oleh Polri, sejumlah 196 kasus,” ungkap Ruandha
Baca juga: Pencegahan Karhutla Harus Dengan Sistem Cerdas
Lebih lanjut, ia merinci kasus Karhutla di Polda Riau sebanyak 52 kasus, 47 orang tersangka dan satu perusahaan. Polda Sumsel ada 18 kasus dengan 27 orang tersangka dan satu perusahaan. Polda Jambi terdapat 10 kasus dan 14 orang tersangka.
Sementara itu, di Polda Kalsel terdapat 4 kasus dengan 4 orang tersangka, Polda Kalteng 57 kasus, 65 orang tersangka dan satu perusahaan, serta Polda Kalbar ditemukan 55 kasus, 61 orang tersangka dengan dua perusahaan.(OL-5)
KLHK melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyegel empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved