Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Film The Santri Tuai Kontroversi

(Ths/Ant/Ant/H-1)
19/9/2019 05:20
Film The Santri Tuai Kontroversi
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kedua dari kiri), sutradara Livi Zheng dan komposer musik Purwacaraka dalam konferensi pers film The Santri((ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa))

TRAILER film The Santri garap-an sutradara Livi Zheng yang bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menuai protes dari berbagai kalangan karena dianggap tidak mencerminkan kehidupan santri sesungguhnya. Muhaimin Iskandar atau Cak Imin Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga dikenal dengan sebutan 'Panglima Santri' punya pendapat sendiri.

"Aku belum menyarankan nonton film The Santri karena aku belum tahu kualitas dan isinya, karena tidak ada yang kasih tau apa isinya ke #panglimasantri. Yang gak suka dengan film ini apa sudah nonton? Kalo gak suka ya bikin aja film sendiri..! Gitu aja kok repot !" cuitnya melalui akun Twitter @cakimiNOW, kemarin.

Polemik itu muncul sejak trailer The Santri dilepas ke publik pada 9 September lalu melalui akun Youtube NU Channel. Film yang menceritakan tentang kehidupan para santri yang diperankan Guz Azmi, Veve Zulfikar, Wirda Mansur, dan Emil Dardak tersebut menuai protes. Salah satunya dari Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Uu yang juga menjadi Panglima Santri Jawa Barat itu menyayangkan sekaligus keberatan terhadap cerita film itu. Dia menilai, sejumlah adegan The Santri tidak sesuai dengan kehidupan sesungguhnya di pesantren. Termasuk adegan kedekatan antara laki-laki dan perempuan. "Santri tidak seperti di film itu, pacaran, begitu dekat antara laki dan perempuan," cetusnya.

Sebelumnya, sutradara Livi Zheng mengatakan The Santri mengangkat kisah petualangan santri Indonesia sampai di Amerika Serikat. "Ketika diminta menyutradarai film The Santri sebuah kebanggaan. Sejarah Indonesia tidak lepas dari sejarah santri. Lalu ini mengangkat keragaman budaya Indonesia."

Terpisah, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan The Santri bisa menjadi media dakwah dalam konteks pendidikan, budaya, dan akhlak, sekaligus sarana memperkuat Islam di Nusantara. (Ths/Ant/Ant/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya