Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Membatik Massal di Hari Batik

(Aiw/SL/H-3)
18/9/2019 05:10
Membatik Massal di Hari Batik
Suasana konferensi pers acara perayaan Hari Batik Indonesia 2019, "Membatik untuk Negeri" di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (17/9/2019).((ANTARA/Dea N. Zhafira))

PERINGATAN Hari Batik Nasional akan dimeriahkan dengan acara membatik massal di Istana Mangkunegaran, Solo. Acara bertajuk Membatik untuk Negeri yang akan diikuti 500 pembatik diselenggarakan 2 Oktober 2019.

Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Jultin Ginandjar Kartasasmita mengatakan, Hari Batik Nasional 2019 berbeda dari perayaan tahun sebelumnya.

"Event ini memang diadakan setiap tahun, tapi mungkin tahun ini agak istimewa karena digelar di dua tempat, yakni di Jakarta dan Istana Mangkunegaran Solo," ujar Jultin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/9).

"Kami memilih Kota Solo dan Keraton Mangkunegaran karena Solo merupakan salah satu kota batik, sedangkan venue di Keraton karena asal-usul batik dari keraton," terang Ketua Panitia Hari Batik Nasional 2019, Diana Santosa.

Acara membatik massal merupakan upaya menampilkan pembuatan batik Indonesia dengan menggunakan canting dan cap sesuai dengan proses yang diakui Badan Keilmuan, Kebudayaan, dan Pendidikan PBB (UNESCO) pada 2009.

Selain membatik massal, imbuh Diana, digelar pula pameran Pasar Batik Rakyat yang didukung Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Perindustrian. Pameran itu digelar di Plaza Kementerian Perindustrian, Jakarta, pada 24-27 September 2019.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengungkapkan, dibutuhkan dukungan lembaga dan pemerintahan terkait guna memajukan batik di Tanah Air. "Tentunya kerja sama dan dukungan kita bersama sangat penting. Kita semua mengampu, harus kita yang mengembangkan," tegas Triawan.

Sementara itu, Pameran Nasional Kain Nusantara tahun ini digelar di Museum Siginjau, Jambi, pada 17- 21 September 2019. "Kita dapat memanfaatkan peluang ekonomi kreatif tanpa meninggalkan warisan leluhur. Karya yang berkualitas dapat dinikmati masyarakat dari generasi ke generasi," jelas Gubernur Provinsi Jambi, Fachrori, dalam pembukaan.(Aiw/SL/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya