Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
ANAK mulai mengembangkan komentar lancang untuk menantang orang lain saat usia tujuh atau delapan tahun. Sesekali memang terdengar lucu, namun menjadi menjengkelkan bila mendengarnya berulang-ulang.
Dikutip dari parents, Professor di College of Education di Louisiana State University di Baton Rouge Teresa Buchanan mengatakan perilaku ini sering kali untuk menguji apa yang bisa mereka dapatkan. Sebagai orang tua membantu anak mempelajari cara halus untuk otoritas merupakan bagian dari pertumbuhan.
Berikan contoh yang baik
Anak-anak pada usia berapa pun menyalin gaya komunikasi yang mereka dengar secara teratur. Jika orang tua sering menggunakan sarkasme, anak lebih cenderung mengikutinya.
"Dia mungkin tidak memahami dampak kata-katanya pada orang lain, jadi Anda harus memberi contoh," kata penulis The Self-Aware Parent Fran Walfish.
Misal, jika mengeluhkan kamar yang berantakan. Alih-alih mengatakan, "Rupanya Anda telah membersihkan kamar," ungkap kekesalan Anda secara langsung, "Ibu kesal telah memintamu membersihkan kamar dan kau tidak melakukannya,"
Pantau tontonan mereka
Ada beberapa karakter yang perlu diwaspadai karena memberi pengaruh buruk lebih besar daripada positif. Psikolog klinis di Children's Hospital of Alabama di Birmingham Wayne Fleisig, jika menonton karakter sarkas seperti The Simpsons, jelaskan bahwa Anda tidak membolehkan beberapa hal yang dikatakan karakter satu sama lain. Ucapkan komentar ini saat Anda menonton bersama anak, atau jangan izinkan anak menontonnya hingga usia lebih dewasa.
Campur tangan dengan hati-hati
Jika mendengar anak mengejek temannya, tunggu hingga anak sendirian. Jelaskan mengapa perkataannya tidak baik. Katakan bagaimana perasaannya jika orang lain mengejeknya. Dengan begini Anda tidak akan mempermalukannya di depan temannya. Jika memberitahu di depan temannya, bukannya menyadari ketidakpekaannya, anak akan merasa malu.
Jika anak diejek teman, tanyakan perasaannya. Jika Anak merasa terluka, sarankan untuk membela diri dengan kata-kata yang tidak sarkastik.
Tip Lain untuk Menghentikan Sarkasme
Ingat, ini bukan tentang Anda
Usahakan untuk tidak menganggap serius sikap dan komentar anak. Menantang hanyalah ekspresi kekesalannya sementara dan taktik yang dia harap akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Mengekspresikan pendapat dengan kasar membantunya merasa memiliki kendali atas hidupnya.
Berikan model perilaku
Anak memerhatikan jika Anda menutup pembicaraan telepon dengan kasar atau mengabaikan saran pasangan. Mereka tidak dapat membedakan kapan Anda melucu atau mengejek. Jadi buatlah model bagaimana cara berperilaku dan jangan segan meminta maaf jika Anda melanggarnya. Katakan pada anak "Kau tahu bagaimana berbicara dengan Ibu/Ayah jika ingin saya mendengarkan."
Temukan contoh dalam kehidupan nyata
Anak-anak tidak selalu mengerti mengapa kata-kata mereka kasar. Biarkan tahu bahwa Anda berempati dengan perasaannya tetapi tidak akan mentolerir respon kasar. Jika di tempat umum dan menemukan kegembiraan anak lain yang terlalu mencolok, tanyakan kepada anak bagaimana perasaannya.
Tanggapi dengan cara yang benar
Terkadang anak berkata menjengkelkan jika merasa tidak didengar. Ungkap perasaan anak dengan kata-kata," Kamu tidak suka ya," atau "Kamu berharap..," "Itu mengganggumu bahwa ..." dapat menghindari perilaku yang semakin menantang.
Jika anak telah merapikan kamar, lebih baik puji dengan ucapan, "Terima kasih, itu sangat membantu" atau "Kamarmu terlihat bersih!" Tanpa menambahkan, "Mengapa Anda tidak bisa tetap rapi setiap saat?" Anda akan membuatnya lebih mudah untuk merespons secara positif di masa depan. (Medcom/OL-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved